Seperti halnya perhelatan motoprix sebelumnya, gelaran NHK FDR Pertamina Enduro Motoprix region 2, seri 6 yang berlangsung di stadion Mandala Krida, Yogyakarta, minggu lalu (2/09), berlangsung meriah. Diikuti oleh sekitar 200 starter dengan membuka 9 kelas.
Kali ini setelah melewati pertarungan yang sangat ketat, di kelas MP1 (bebek 4T TU 125cc seeded), Ardhy Satya Sadarma (Hatta Rajasa Racing Team) tampil sebagai kampiun, disusul sebagai runner up M. Zaki (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya) dan tampil di urutan ke 3 adalah Willy Hammer (Honda MPM Motor Putra Rinjani NHK).
Tak kalah seru di kelas MP2 (bebek 4T TU 110cc seeded). Perlahan tapi pasti, Willy Hammer berhasil tampil sebagai jawara. Lalu podium ke 2 di raih Yoga Adi (YMH Yamalube KYT 3M FDR Ridlatama). Sedangkan posisi tiga digondol Andy Pramana, rekan satu tim Yoga.
Enggak kalah menarik, dengan isu akan adanya penambahan satu seri lagi pada ajang Motoprix region 2 ini. Ternyata sedikit banyak menimbulkan pro dan kontra. Baik bagi tim balap (manager, pembalap dan mekanik), sponsor serta pihak pabrikan.
“Soal rencana penambahan satu seri tersebut, PP IMI yang memutuskannya. Menurut agenda, akan berlangsung di kota Malang. Jadi yang awalnya 7 seri, menjadi 8 seri,” tutur Alief Heri Nugroho, selaku ketua penyelenggara dari Green Light Auto Event.
“Saya pribadi, enggak masalah dengan adanya penambahan seri. Soalnya ada pemasukan tambahan bagi saya. Begitu juga dengan mekanik dan kru yang lain. Di samping sudah ada kontrak selama satu tahun, setiap event, kita dapat uang saku,” ungkap Mariasan Kocek, pembalap Honda Kawahara Racing PCO Cycles.
Begitu juga yang diungkapkan M. Ilham Rifurio, manager tim Hatta Rajasa Racing Team. “Kita justru senang, karena masih bisa ngejar poin. Sehingga harapan untuk menjadi juara kedua atau tiga, masih ada,” aku Ilham.
Johanes Cokrodiharjo, Presiden Direktur Danapersadaraya Motor Industry, selaku produsen helm NHK dan Riza, marketing dept. head PT Suryaraya Rubberindo Industries, selaku produsen ban FDR, juga menyambut gembira.
“Enggak begitu masalah bagi kita. Justru sebaliknya, saya senang karena lokasinya nanti di Malang, soalnya penontonnya juga tak kalah banyak dibanding dengan di Kenjeran, Surabaya. Ajang promosinya juga lebih luas,” tutur Johanes.
KONTRA
Sisi lain ada beberapa pihak yang kurang sependapat atau kurang sreg dengan adanya penambahan seri tersebut. “Kita belum ada keputusan pasti mau ikut seri tersebut atau tidak. Karena kita juga menunggu keputusan dari pihak Yamaha terlebih dulu,” ujar Rudy Hadinata, manager tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya.
Hal senada juga diungkapkan Supriyanto, manager motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). “Belum ada keputusan ya atau tidak untuk ikut seri tambahan tersebut. Namun pengin saya, gelaran ini digarap dengan profesional dan konsisten. Yang awalnya hanya 7 seri, ya harus 7 seri. Mengapa mesti menjadi 8 seri,” kekeh pria pengganti Ari Wibisono ini.
Begitu juga yang diungkapkan Anggono Iriawan, manager safety riding dan motorsport departmen PT Astra Honda Motor (AHM). “Kita belum bisa memutuskan ikut atau tidak seri tambahan tersebut. Tapi yang pasti kita berharap suatu event atau agenda itu, dirancang secara profesional. Soalnya enggak cuma tim balap saja yang yang merasakan dampaknya, namun banyak pihak yang ikut merasakan efeknya,” tegas Anggono. (otosport.co.id)
Hasil Lomba
Bebek 4T TU 125cc Seeded (MP1)
1. Ardhy Satya S
2. M Zaki
3. Willy Hammer
Bebek 4T TU 110cc Seeded (MP2)
1. Willy Hammer
2. Yoga Adi P
3. Andy Pramana
Bebek 4T TU 125cc Pemula (MP3)
1. Tamy Pratama
2. Riko Pranata
3. Angga P A
Bebek 4T TU 110cc Pemula (MP4)
1. Riko Pranata
2. Galang Hendra
3. Tamy Pratama