BELUM SIAP
"Tahun lalu, juara umum kelas open yang berhak membawa pulang mobil adalah gabungan poin kelas matic 130 cc open dan matic 150 cc open, tapi tahun ini kita ubah. Kelas unggulan yang memperebutkan sebuah mobil pikap adalah gabungan poin kelas matic 130 cc open dengan kelas matic 175 cc open," ujar Fredy Rostiawan, sekjen Okzigen Automotive Event Managemant (OAEM), selaku promotor event.
Masih ungkap Fredy, "Kenapa kelas unggulannya kita ubah, karena tahun lalu kelas matic 175 cc open, pesertanya sedikit. Nah biar tahun ini lebih banyak lagi, kita jadikan kelas unggulan. Meski demikian, di kelas 150 cc open juga tetap ramai dan banyak pesertanya."
Yang bikin beda lagi adalah OAEM memberikan hadiah tambahan uang di setiap race-nya untuk 3 pemenang. Jadi pada race pertama maupun kedua, juara berhak mendapat Rp 250 ribu, posisi 2 Rp 200 ribu dan ke-3 memperoleh Rp 150 ribu. "Hadiah per race ini merupakan terobosan baru dan pertama kali dalam sejarah balap matic Indonesia. Tujuannya selain untuk menghargai kerja keras pembalap, sekaligus untuk memacu semangat para pembalap," imbuh Fredy.
Meski nilai nominalnya tidak banyak, tapi hal ini juga diharapkan oleh setiap tim. "Lumayanlah dari pada enggak ada. Apalagi kalau tiap race jadi pemenang, lebih dari lumayan," tutur Hasyim Sonedi, chief mekanik tim Cargloss AHRS.
Nah lantaran kelas unggulan matic 150 cc open berubah jadi matic 175 cc open, beberapa tim ada yang sudah siap dengan settingan 175 cc open dan ada pula yang belum siap. "Karena motor belum siap, sementara untuk turun di 175 cc open. Pembalap kita, Tommy Patria dan Bangga DS pakai mesin 150 cc yang juga turun di kelas 150 cc open. Meski kemungkinan menang lebih kecil dibanding pakai motor 175 cc, tapi tetap optimis," yakin Hasyim.
Sedangkan bagi tim yang benar-benar sudah mempersiapan tunggangannya untuk turun di kelas 175 cc open, kemungkinan sabet podium lebih besar. Seperti halnya yang sudah dibuktikan tim YIPB CLD Paula Poker Woy's yang berhasil gondol podium 1 dengan jokinya, Dani Keder.
Pada urutan kedua, disusul Ardhi Satya Sadarma dari tim Hatta Rajasa Racing Team (HRRT). Dan posisi ketiga diraih oleh Bayu Aditya, joki Kawahara DTS Michelin G-DSGN. "Lantaran tim kita utamanya turun di Motoprix, di ajang matic race ini, cuma nurunin 2 motor, yakni kelas 130 cc open dan 175 cc open, yang keduanya ditunggangi Ardhi. Kebetulan dua-duanya berhasil podium 2 semua," ucap Ilham Rifurio, manager tim HRRT. Selamat bro! (otosport.co.id)
Hasil Lomba
Matic 115 cc pemula
1. Arie Octane Kawahara DTS Michelin G-DSGN
2. Dani Kader YPIB CLD Paula Poker Woy's
3. M. Sani Connection Andree Berdikari Utama
Matic 130 cc std pemula
1. Dani Kader YPIB CLD Paula Poker Woy's
2. Adlim Taufik AT Narkoba Kapolres Subang Jins Speed Waytec
3. Arie Octane Kawahara DTS Michelin G-DSGN
Matic 130 cc TU open
1. Bram Prasetya CLD Empush Jet-Up
2. Ardhi Satya Sadarma Hatta Rajasa Racing Team
3. Bayu Aditya Kawahara DTS Michelin G-DSGN
Matic 150 cc TU pemula
1. Handi Maulana Yamaha Andini PT Kaliaren
2. Hendri Nopian Connection Berdikari Utama
3. Arie Octane Kawahara DTS Michelin G-DSGN
Matic 150 cc TU open
1. Asep Bedun CLD Empush Jet-Up
2. Ayke Won'z Star Jaya SJ PKM OCS
3. F Balank Evalube The Bhandhittos
Matic 170 cc open
1. Dani Kader YPIB CLD Paula Poker Woy's
2. Ardhi Satya Sadarma Hatta Rajasa Racing Team
3. Bayu Aditya Kawahara DTS Michelin G-DSGN
Matic FFA s.d. 300 cc
1. Bram Prasetya CLD Empush Jet-Up
2. Bangga DS Cargloss AHRS
3. Apuh Santana Boyan