Untuk mewujudkan impiannya tersebut, selain mengandalkan mekaniknya yang tangguh dan berpengalaman, Adi, panggilan akrab Jayadi, juga menggantungkan harapannya pada 2 pembalapnya, yakni Alhdila Eka Darma (25 tahun) dan Muhammad Lucky (19 tahun). Mereka berdua telah berhasil mengukir prestasi dengan skill yang sejajar dengan pembalap nasional papan atas.
“Soal target, kami ingin menjadi yang terbaik, seperti nama kepanjangan saya, Jayadi ; semakin jaya dan jadi. Keberuntungan awal juga sudah menyertai kita. Pasalnya seri pertama akan berlangsung di Sirkuit Sentul Karting & Motorcycle (Sentul kecil), di mana di sirkuit tersebut, tempat latihan tim kita,” ujar Adi di sela-sela peluncuran tim balapnya (1/3).
Urusan mesin, Adi mengaku ubahannya tak jauh beda dengan racikan sebelumnya waktu turun di Motoprix dan HRC, namun ada beberapa penyempurnaan pada beberapa bagian. “Piston FIM (model jenong) yang kita pakai, ada sedikit perubahan. Tentunya untuk menentukan perbandingan kompresi yang lebih sesuai,” yakin Adi, yang mengaku akan menurunkan 4 motor.
Budi Sugiyanto, division head marketing PT Showa Indonesia Manufacturing, juga mengakui bahwa sokbreker yang dipakai tim Jayadi, juga ada beberapa ubahan settingan menyesuaikan performa tunggangan yang semakin besar.
“Masalah teknologi, tidak ada yang baru. Masih mengandalkan sok lama yang dilengkapi tabung gas. Cuma tingkat kekerasannya yang berbeda-beda, menyesuaikan karakter masing-masing pembalap dan setingan motor,” timpal Budi. (otosport.co.id)