|
Tim slalom Mahaputra Motorsport melakukan walkout saat penerimaan piala event slalom di Cianjur, Jabar (3/4) silam. Penyebabnya, pimpinan lomba dianggap merubah aturan saat akhir lomba. Hal yang dipermasalahkan yakni, kejuaraan pemula diambil dari semua kelas yang diikuti oleh peserta tersebut, mulai A, B, D, E dan F.
"Kita semua tidak mendengar pimpinan lomba menyampaikan hal tersebut saat briefing," seru James Sanger dari tim asal Jakarta tersebut. Hal yang sama juga dikatakan oleh Eka, yang bertindak sebagai manajer tim. Menurutnya, semua peslalom tim Mahaputra ada di lokasi briefing dan tak mendengar hal tersebut.
"Mengenai pengambilan waktu untuk pemula, benar saya utarakan saat briefing. Kalau tidak, berarti saya salah besar dong," seru Andi Bamba yang bertindak sebagai pimpinan lomba.
Pihak lain yang juga mendengar hal tersebut yakni Fitra Bayu, manajer tim Jangkar Miring. "Jelas saya mendengar dan itu berlaku untuk kejuaraan umum juga," serunya.
Sayangnya, aturan yang tidak familiar ini tidak terkomunikasikan lewat keluarnya buletin. Andi Bamba mengaku salah dengan tidak mengeluarkan buletin tersebut. Mengenai memasukkan kelas F sebagai penentu kemenangan juga dipertanyakan tim Mahaputra.
"Kalau memang untuk pembibitan kenapa tidak dipakai aturan kejuaraan nasional saja, jadi peserta yang benar-benar pemula nantinya tidak kaget dengan aturan yang dipakai kejurnas. Kalau beda-beda seperti ini, pas ikut kejurnas, mereka bingung lagi," seru Eka. (otosport.co.id)
"Kita semua tidak mendengar pimpinan lomba menyampaikan hal tersebut saat briefing," seru James Sanger dari tim asal Jakarta tersebut. Hal yang sama juga dikatakan oleh Eka, yang bertindak sebagai manajer tim. Menurutnya, semua peslalom tim Mahaputra ada di lokasi briefing dan tak mendengar hal tersebut.
"Mengenai pengambilan waktu untuk pemula, benar saya utarakan saat briefing. Kalau tidak, berarti saya salah besar dong," seru Andi Bamba yang bertindak sebagai pimpinan lomba.
Pihak lain yang juga mendengar hal tersebut yakni Fitra Bayu, manajer tim Jangkar Miring. "Jelas saya mendengar dan itu berlaku untuk kejuaraan umum juga," serunya.
Sayangnya, aturan yang tidak familiar ini tidak terkomunikasikan lewat keluarnya buletin. Andi Bamba mengaku salah dengan tidak mengeluarkan buletin tersebut. Mengenai memasukkan kelas F sebagai penentu kemenangan juga dipertanyakan tim Mahaputra.
"Kalau memang untuk pembibitan kenapa tidak dipakai aturan kejuaraan nasional saja, jadi peserta yang benar-benar pemula nantinya tidak kaget dengan aturan yang dipakai kejurnas. Kalau beda-beda seperti ini, pas ikut kejurnas, mereka bingung lagi," seru Eka. (otosport.co.id)