Jelang Sprint Reli Cikampek : Partai Final Hanya Buat 5 Besar

billy - Jumat, 25 Maret 2011 | 09:00 WIB

(billy - )



Menjalankan
komitmen dan kegagalan penyelenggaraan event sprint reli di BSD beberapa waktu lalu, menggerakkan Speed Driver untuk membuat ajang serupa di Dawuan, Cikampek (26-27/3) mendatang. Komitmen komunitas yang berdiri sejak 1974 ini membuat event paling tidak 4 seri. Tentu dengan ciri khasnya berupa partai final.

Terhitung baru pada Selasa (15/3) lalu diputuskan untuk menjalankan event ini. "Memang sangat mendadak. Kita akomodir komunitas sprint reli supaya kembali hidup dan ramai. Kasihan kan punya mobil tapi enggak ada eventnya," ucap Iwan Budi Buana, ketua penyelenggara.

Sampai Senin (21/3) menurut Mago Sarwono, salah satu panitia, sudah tercatat sebanyak 21 peserta. "Kemungkinan besar akan terus bertambah," serunya. Peserta dari Kalimantan saja sudah terdaftar sebanyak 4 mobil akan ikut. Dalam kompetisi ini, 1 mobil diperkenankan dipakai sebanyak 2 nomor start.

Lomba akan berjalan sebanyak 3 spesial stage (SS) + 1 SS final. Maksudnya, 3 SS akan dijalankan oleh setiap peserta, lalu 1 SS lagi akan dijalankan oleh peserta urutan 5 besar dari setiap kelas. Panjang SS berkisar 8 km, sehingga jika ditotal, setiap peserta akan menempuh sebanyak 24 km. Sedangkan 1 SS final kemungkinan besar hanya 4 km saja.

Pemberlakuan sistem SS ini akan menjadi salah satu ciri khas penyelenggaraan sprint reli Speed Driver. Sabtu (26/3) akan dilakukan scrutineering, survei SS, shakedown, dan SS 1. Keesokan harinya, akan dijalankan 2 SS tersisa dan 1 SS final.

Kelas yang dilombakan pada event dengan uang pendaftaran Rp 750 ribu ini hanya dibagi menjadi 4. Yakni kelas FFA, mobil gerak roda depan, gerak roda belakang dan jip. Di kelas FFA berisi mobil-mobil dengan spesifikasi grup N berpenggerak 4 roda. Mobil jip atau double cab tubular yang biasa dipakai di ajang speed off-road diperkenankan gabung di kelas ini dan bisa menggunakan ban off-road A/T berdiameter maksimal 31.

Untuk mobil gerak roda depan dan belakang tak dibagi berdasar kapasitas mesin. Sedangkan untuk kelas jip terbuka untuk semua jip dan diharuskan menggunakan ban reli. (otosport.co.id)