|
Posisi 4 kejuaraan Asia Pacific Rally Championship (APRC) 2010 membuat Rifat Sungkar mendapat tawaran untuk bergabung di tim reli Cusco. Namun bukan berarti Rifat akan meninggalkan sponsor utamanya, Pertamina. Bagaimana dengan agenda lain untuk ikut di ajang World Rally Championship (WRC)?
Naik turunnya kejadian saat mengikuti APRC musim 2010 ternyata telah membuka mata tim Cusco untuk menggaet Rifat. "Beberapa saat setelah seri APRC terakhir, gue dikontek oleh Cusco. Ditawarin untuk ikut bersama tim tersebut," serunya beberapa waktu lalu.
Sayangnya sampai artikel ini diturunkan (31/1), surat elektronik yang dikirimkan Rifat kepada tim Cusco belum juga ada balasannya. Seandainya Rifat jadi bergabung dengan tim asal Jepang tersebut, berarti selama musim kompetisi 2011 akan menggunakan Mitsubishi Lancer Evolution X.
Keberadaan Rifat di tim Cusco nantinya direncanakan akan menggantikan pereli nomor 1 tim tersebut, yakni Hiroshi Yanagisawa, yang pada tahun lalu menjadi juara Asia Cup. Rifat nantinya akan berdampingan dengan pereli asal Jepang, Yuya Sumiyama. Yuya merupakan pereli nomor 2 di tim Cusco.
Selain bersama Yuya, pada seri Australia dan Kaledonia Baru, Rifat akan bersama Cody Crocker membela tim Jepang tersebut. Menurut Rifat, meskipun akan berada di tim Cusco, kemungkinan besar Pertamina tetap mendukungnya. "Kemungkinan besar nama timnya Pertamina Cusco Rally Team," sebut Ria Sungkar, ibu Rifat yang juga sekaligus direktur Rft Management.
Kendala Rifat saat ini, masih dibutuhkan dana sekitar Rp 4 miliar lagi untuk mengikuti seluruh kegiatan 6 seri APRC. Untuk memenuhi dana yang dibutuhkan, Rifat mengincar sponsor yang tak terlalu besar. "Sering kita lihat mobil reli atau balap NASCAR ada stiker sponsor yang kecil-kecil. Walaupun kecil, tapi banyak, jadinya dana yang terkumpul juga banyak. Itu yang lagi mau disasar," serunya.
Rifat menyebut kalau APRC menjadi salah satu lahan efektif untuk promosi karena cakupannya internasional. Bayangkan saja, APRC berkeliling ke 6 negara. Secara tidak langsung produk yang menempel akan ada di 6 negara. Belum lagi disiarkan dan oleh televisi dan website khususnya. Musim 2010, siaran televisi APRC disaksikan oleh 418 juta pemirsa di 196 negara.
Jika Rifat sudah pasti akan ikut kembali APRC 2011, tak demikian dengan agenda yang satu lagi, berkiprah di WRC kelas R3. Rencana awal memang akan ikut di 3 seri. Namun akhirnya keputusan ini direvisi. "Kita belum tentu jadi ikut. Karena secara kompetisi konsentrasi di Asia, begitu juga dengan produk Pertamina-nya. Percuma tiba-tiba kita ke Eropa, kalau memang produk Pertamina tidak ada," kilah Rifat. • ***
Naik turunnya kejadian saat mengikuti APRC musim 2010 ternyata telah membuka mata tim Cusco untuk menggaet Rifat. "Beberapa saat setelah seri APRC terakhir, gue dikontek oleh Cusco. Ditawarin untuk ikut bersama tim tersebut," serunya beberapa waktu lalu.
Sayangnya sampai artikel ini diturunkan (31/1), surat elektronik yang dikirimkan Rifat kepada tim Cusco belum juga ada balasannya. Seandainya Rifat jadi bergabung dengan tim asal Jepang tersebut, berarti selama musim kompetisi 2011 akan menggunakan Mitsubishi Lancer Evolution X.
Keberadaan Rifat di tim Cusco nantinya direncanakan akan menggantikan pereli nomor 1 tim tersebut, yakni Hiroshi Yanagisawa, yang pada tahun lalu menjadi juara Asia Cup. Rifat nantinya akan berdampingan dengan pereli asal Jepang, Yuya Sumiyama. Yuya merupakan pereli nomor 2 di tim Cusco.
Selain bersama Yuya, pada seri Australia dan Kaledonia Baru, Rifat akan bersama Cody Crocker membela tim Jepang tersebut. Menurut Rifat, meskipun akan berada di tim Cusco, kemungkinan besar Pertamina tetap mendukungnya. "Kemungkinan besar nama timnya Pertamina Cusco Rally Team," sebut Ria Sungkar, ibu Rifat yang juga sekaligus direktur Rft Management.
Kendala Rifat saat ini, masih dibutuhkan dana sekitar Rp 4 miliar lagi untuk mengikuti seluruh kegiatan 6 seri APRC. Untuk memenuhi dana yang dibutuhkan, Rifat mengincar sponsor yang tak terlalu besar. "Sering kita lihat mobil reli atau balap NASCAR ada stiker sponsor yang kecil-kecil. Walaupun kecil, tapi banyak, jadinya dana yang terkumpul juga banyak. Itu yang lagi mau disasar," serunya.
Rifat menyebut kalau APRC menjadi salah satu lahan efektif untuk promosi karena cakupannya internasional. Bayangkan saja, APRC berkeliling ke 6 negara. Secara tidak langsung produk yang menempel akan ada di 6 negara. Belum lagi disiarkan dan oleh televisi dan website khususnya. Musim 2010, siaran televisi APRC disaksikan oleh 418 juta pemirsa di 196 negara.
Jika Rifat sudah pasti akan ikut kembali APRC 2011, tak demikian dengan agenda yang satu lagi, berkiprah di WRC kelas R3. Rencana awal memang akan ikut di 3 seri. Namun akhirnya keputusan ini direvisi. "Kita belum tentu jadi ikut. Karena secara kompetisi konsentrasi di Asia, begitu juga dengan produk Pertamina-nya. Percuma tiba-tiba kita ke Eropa, kalau memang produk Pertamina tidak ada," kilah Rifat. • ***