Event Mundur, Semangat Tak Kendur

Editor - Jumat, 14 Mei 2010 | 10:42 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Pada akhir pekan ini (15/5) seyogyanya ada gelaran time attack di Sirkuit Sentul. Namun ternyata harus batal karena sirkuit akan dipakai untuk sebuah acara salah satu ATPM. Benarkah ajang adu cepat mengitari satu putaran sirkuit ini tak punya posisi tawar kuat ke Sentul?

Sejak sekitar pertengahan April, Moreno Soeprapto memiliki rencana akan menggelar seri perdana time attack di Sentul. Bahkan Rizal Sungkar, sang partner sudah memiliki gambaran sirkuit yang akan dipakai. Bukan saja latihan biasa, namun Moreno yang menjabat manajer sirkuit ingin langsung ada kompetisi. Menurutnya, kalau tak dijalankan, maka time attack tak pernah ada.

Sayangnya, Moreno dan Rizal harus mengalah terhadap gelaran acara salah satu ATPM. "Sejak awal memang sudah ada perjanjian dengan pihak internal sirkuit. Kalau di tanggal tersebut (15/5) tidak ada yang pakai, silakan time attack. Tapi kalau ada, ya harus mengalah," ucap Reno, sapaan Moreno. Menurutnya, pihak ATPM sebenarnya sudah booking, namun belum menentukan tanggal. Kebetulan tanggal yang ingin dipakai berbenturan dengan time attack.

Sebagai gantinya, baik Reno dan Rizal mengalokasikan 2 tanggal di bulan Juni, yakni 5 dan 12. Namun lagi-lagi tanggal inipun belum bisa dikatakan pasti. Pasalnya, menurut Rizal ada beberapa event yang juga bersamaan. Seperti tanggal 5, kemungkinan tabrakan dengan gokart di Sentul dan 12 Juni dengan sprint reli di Cikampek. Jika tetap dipaksakan, Rizal khawatir pesertanya akan berkurang.

Di balik penundaan ini, format acara juga ternyata berubah. Jika sebelumnya direncanakan full kompetisi, namun ternyata menjadi coaching clinic. "Hasil ini setelah ngobrol dengan Om Oke (Junjunan-ketua pengprov IMI Jabar) dan Pak Irawan (Sucahyono-kadep olahraga PP IMI). Menurut mereka, faktor safety di sirkuit tak bisa ditawar," ungkap Ijal, panggilan Rizal.

Dibuat menjadi coaching clinic, karena menurut Ijal, para peserta banyak yang masih terlalu awam untuk berlaga di Sentul. Karena itu Ijal merasa perlu diadakan pelatihan terlebih dahulu.

Dalam pelatihan akan diterangkan mengenai titik pengereman, belok, safety dan aturan di sirkuit. Selain itu, di treknya sendiri akan diberi tanda lokasi-lokasi yang menjadi titik kritis tersebut.

Mundurnya event, membuat Ijal dan Reno justru bisa merancang dua trek sekaligus menggunakan sirkuit dan parkiran di Sentul. Arena parkiran akan disulap dan didesain menyerupai sirkuit Sentul namun tanpa tikungan S besar. Setelah itu, baru meningkat masuk ke sirkuit. "Jadi masuk sirkuit sudah dengan pembekalan mengenai belok dan pengereman," tambahnya.

Penulis/Foto: Toncil / Salim