|
OTOMOTIFNET - Time attack memang baru di Indonesia. Belum banyak yang paham cabang motorsport ini. Walau demikian, dua pelaku balap di Indonesia tetap berniat memperkenalkan sekaligus membesarkan kompetisi tersebut. Moreno Soeprapto yang sekarang menjabat manajer Sirkuit Sentul dan Rizal Sungkar (pereli dan drifter) yakin kalau kompetisi ini akan ramai. Utamanya time attack, bukan sekadar balap mobil yang mengelilingi sirkuit.
PEMBAGIAN KELAS
Sosialisasi dan latihan sudah mulai dilakukan. Seperti pada Senin (12/4) silam, 20 peserta melakukan latihan bersama di Sirkuit Sentul. "Reno (penggilan Moreno) dan gue, inginnya jalan saja dulu, sambil kita benahi dan buat regulasi," ucap Ijal, panggilan Rizal Sungkar.
Saat latihan tidak jadi menggunakan trek berlawan arah jarum jam (anticlockwise). Pertimbangannya lebih ke safety. Saat trek Sentul dipakai secara terbalik, tingkat bahaya menjadi sedikit lebih tinggi karena posisi run off area (gravel bed) jadi berubah. "Selama yang masuk time attack masih belum pakai rollbar, trek enggak mungkin dibalik," sebut Reno.
Saat itu peserta tidak hanya berlatih mengenai racing line saja, namun juga berdiskusi mengenai aturan yang akan dipakai. Hasil obrolan, awalnya kelas akan sedikit terbuka. Maksudnya, akan ada kelas yang mengakomodir mobil-mobil harian (non rollbar), mobil eksotis dan sport car, serta pembagian mobil Jepang dan Eropa.
Mobil modifikasi harian, dibatasi hanya boleh sampai pada mengganti camshaft saja. Sedangkan sport car dan eksotis akan dibuka kelas standarnya terlebih dahulu. Jika ternyata ada sport car yang sudah full modifikasi akan masuk dalam kategori unlimited. "Aturan ini baru awal supaya merangsang peserta dulu. Kalau sudah ramai tentu akan ada masukan-masukan lagi dan regulasi akan diperbaharui lagi," tambah Ijal. Selain itu akan dipisah mobil yang menggunakan turbo.
Salah satu contoh modifikasi mobil time attack |
Inti kompetisi adalah mengukir best lap paling cepat mengelilingi sirkuit. Peserta akan dilepas satu per satu dengan interval waktu tertentu. Di luar negeri yang lebih dulu mengembangkan time attack, kelas terbagi dalam banyak kategori.
Ada Club Challenge, Club Pro Class dan Pro Class. Club Challenge diperuntukkan bagi mobil-mobil yang modifikasi tak terlalu berat dan para anggota klub. Di kelas ini terbagi lagi dalam 4WD, FWD (front wheel drive), RWD (rear wheel drive), normally aspirated kurang dari 3.000 cc dan di atas 3.001 cc.
Club Pro Class disediakan bagi mereka yang sudah terlalu kencang untuk berlaga di Club Challenge. Pada kelas ini sektor safety sudah mulai ditingkatkan. Maksudnya dengan penggunaan rollbar atau baju balap berhomologasi.
Kelas selanjutnya yakni Pro Class. Dipersiapkan bagi mobil-mobil balap betulan. Di kelas ini biasanya bercokol tuner-tuner ternama. Bukan saja mobil balap, namun biasanya tuner tersebut benar-benar menyiapkan khusus untuk ajang time attack.
Perangkat keselamatan jelas lebih diperketat, seperti penggunaan rollcage, baju balap, helm dan sepatu balap yang harus homologasi FIA. Semua kelas yang telah disebutkan, tidak menghitung ubahan yang dilakukan di sektor transmisi.
Time attack cukup menarik untuk diikuti. Karena semua lapisan mobil sedan, baik itu modifikasi atau standar, bisa mengikuti event ini. Selain itu, penerapan aturan internasional seputar ban juga menjadi daya tarik.
Di time attack sangat diharamkan menggunakan ban slick, bahkan ban balap yang intermediate pun tak boleh. Ban wajib menggunakan yang biasa dipakai harian. Karenanya di beberapa negara, time attack tidak disebut balap. Bahkan ada slogan "Time attack is : good driver, no slick, break record, car setup and super lap battle."
Demi menjaring peserta yang lebih banyak, Reno mempersiapkan beberapa hari untuk latihan (25/4, 30/4, 1-2/5). Biaya latihan Rp 450 ribu (weekday) dan Rp 500 ribu (weekend). Selain itu untuk menjaga safety peserta, di beberapa ruas trek akan dipasang chicane.
Maksudnya supaya peserta tidak terlena dengan trek dan kecepatan yang ada. "Peserta kebanyakan masih pemula, bukan pembalap sungguhan. Semakin lama, kalau peserta sudah jago, chicane tak dibutuhkan lagi," sebut Reno.
Menurut Reno lebih baik mengunci kecepatan peserta saat akan memasuki trek lurus, bukan di tengah-tengah trek ketika peserta sedang menikmati kecepatan.
Event time attack diselenggarakan 15 Mei mendatang di Sirkuit Sentul. Menurut Ijal, biaya pendaftaran tak lebih mahal dari biaya latihan. Sebelum event di pagi harinya akan ada sesi coaching clinic yang wajib diikuti para peserta.
Penulis/Foto: Toncil / Salim