Ganti Rasio Gigi 4 di Jupiter MX, Lebih Nyambung Juga Irit!

Editor - Kamis, 2 September 2010 | 08:15 WIB

(Editor - )


Gbr 1

OTOMOTIFNET - Spesifikasi mesin Yamaha Jupiter MX terbilang cukup memuaskan buat speedgoers. Mesin vertikal 135 cc, dengan 4 klep dan berpendingin cairan. Di atas kertas tenaga mencapai 11,33 dk/8.500 rpm, torsi 11,65 Nm/5.500 rpm.

Meski tenaga dan torsi cukup besar, namun banyak yang merasa penyalurannya kurang memuaskan. Sebab hanya didukung percepatan 4 speed (gbr.1). “Apalagi gigi 4 tergolong terlalu jauh dengan gigi 3,” ujar Tomi, penunggang Jupiter MX yang tinggal di kawasan Kalibata, Jaksel.

Efek yang dirasakan, ketika pindah gigi dari 3 ke-4, putaran mesin turun cukup drastis. Jika tak pintar memainkan putaran mesin, bukannya tambah kencang namun malah drop. Akan sangat terasa saat berboncengan atau membawa beban berat.

Mau tak mau jika ingin kencang, mesti putar gas dalam-dalam. Padahal di karburatornya terdapat accelerator pump, yang akan bekerja saat gas diputar. Efek berantainya konsumsi bensin pun makin banyak.

Jika dilihat secara teknis, perbandingan gigi 4 pada Jupiter MX memang cukup jauh dibanding gigi 3. Rasio 3 pakai 23/17 (1,353), sedang rasio 4 23/22 (1,045) (gbr.2). Ada selisih sebanyak 0,308 (makin besar angka, jaraknya makin jauh, penurunan putaran mesin pun makin banyak). 

Nah untuk ‘menyambungkan’ gigi 3 dan 4, selisih antara keduanya harus didekatkan. Sehingga saat perpindahan gigi putaran mesin tak turun terlalu jauh, “Biar terasa nyambung terus,” terang Juffry Willar, R&D Mitra2000. Paling mudah tentu meringankan rasio 4.


Gbr 2

Gbr 3

Beruntung saat ini sudah ada yang menjualnya. Salah satunya buatan TDR. Tersedia pinion gir 4 dengan mata 21 (gbr.3). Walaupun hanya beda satu mata, namun sangat perpengaruh. Karena jika dihitung, perbandingan rasio 4 jadi 1,095 (23/21). Selisih dengan rasio 3 jadi hanya 0,258.

“Oh iya, rasio ini bisa digunakan pada mesin standar ataupun yang sudah dioprek,” lanjut pria berkantor di Jl. Lodan Raya No.2, Jakut ini.

Namun sayang, untuk memasang part ini butuh dana tak sedikit. Untuk menebus barangnya sendiri Rp 200 ribu, belum termasuk ongkos pemasangan yang mesti melakukan belah mesin. Satu lagi, jangan heran jika top speed agak turun.

Namun jika melihat keuntungan yang diperoleh, yaitu kenyamanan dan konsumsi bahan bakar yang akan lebih irit, tentu ruginya tak akan terasa.

Ya kan?


Penulis/Foto: DiC / Teguh