OTOMOTIFNET - Bagi Anda pemilik Honda Vario CBS Techno, pasti agak bertanya-tanya, kenapa besutan ini belum dilengkapi stabilizer setang, ya?
Padahal skutik lain sudah mengaplikasinya. Nah, peranti itu selain fungsinya meredam getaran kemudi, juga sebagai pelindung bodi jika sewaktu-waktu motor jatuh.
Seperti pernah dialami Irwan, “Iya tuh, motor saya jatuh saat pasang standar samping, gak tahunya standarnya belum turun sepenuhnya, akibatnya lampu Vario CBS saya pecah,” curhat Irwan warga Kunciran, Cipondoh, Tangerang.
Pasang Stabilizer Setang di Honda Vario CBS Techno
Gbr 1 | Pasang Stabilizer Setang di Honda Vario CBS Techno
Gbr 2 |
Pasang Stabilizer Setang di Honda Vario CBS Techno
Gbr 3 | Pasang Stabilizer Setang di Honda Vario CBS Techno
Gbr 4 |
Alhasil ia pun mesti pesan lampu baru dan harus inden dengan harga yang lumayan mahal. “Makanya, demi mengantisipasi hal itu, pasang stabilizer, saya jamin sepatbor depan maupun lampu gak akan terkena aspal dan tangan gak bakalan kesemutan deh,” yakin Herman dari bengkel Dika Motor di Jl. H. Mencong No.34, Ciledug, Tangerang, Banten.
Apa bisa pakai punya variasi? Bisa kok, apalagi sekarang sudah banyak modelnya (gbr.1) dengan harga antara Rp 15-50 ribu sepasang. Cara mengaplikasinya juga gampang, cukup sediakan obeng kembang dan pisau cutter. Tapi ada triknya, perlakuan pemasangan sebelah kiri dan kanan berbeda, lo. Bedanya?
Kalau sebelah kanan ada gerakan memutar untuk ngegas, sedangkan kiri tidak. “Dan jangan terlalu lebar melubanginya, yang penting sudah berbentuk lingkaran mengikuti kontur lingkaran setang,” ucap pria berbadan langsing ini. Penasaran?
Nih dia caranya. Pertama setelah kita tebus sepasang stabilizernya. Setelah itu, lubangi ujung karet grip gas sebelah kiri dahulu dengan memakai pisau cutter membentuk lingkaran yang sesuai dengan diameter setang (gbr.2).
Jika sudah, masukkan stabilizer-nya ke dalam lubang setang yang dibolongi tadi (gbr.3). Untuk menguatkan ikatannya, di ujung stabilizer terdapat baut untuk mengencangkan. “Setelah ujung stabilizer masuk, tahan dengan tangan dan putar baut di peranti ini dengan obeng kembang,” terangnya sambil memberi contoh (gbr. 4).
Nah, untuk sisi sebelah kanan, caranya sama dengan sebelah kiri, tapi bagian ini jangan terlalu kencang mengikatnya. Sebab, kalau sampai kencang memutar bautnya, akan bersentuhan dengan grip gas.
“Efeknya, putaran gas bakalan keras ketika grip dipelintir. Terkadang putaran gas suka enggak balik karena macet. Jadi pakai perkiraan saja, kalau putaran bautnya sudah agak keras berarti sudah kencang, jangan sampai pol ngencenginnya,” wantinya.
Penulis/Foto: Pidav / Pidav