Stop Kekerasan Di Klub Motor, Ayo Nikmati Liburan

billy - Jumat, 20 Mei 2011 | 14:57 WIB

(billy - )


 Ketimbang tawuran mending turing bareng menikmati alam
Bukan kebetulan kalau menjelang liburan aktivitas bermotor biker makin padat. Jam hangout jadi lebih panjang  dan banyak klub motor ngumpul dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya. Nah, yang namanya ngumpul, kemungkinan gesekan jadi besar.

Kalau nggak bisa menahan diri, kejadian tawuran antarklub atau geng motor jadi lebih  besar. Contoh paling gres, peristiwa bentrok antargeng motor di Taman Kencana, Bogor, Jumat (29/4) baru lalu yang menyebabkan tiga biker terluka. Ada 6 orang ditangkap dengan tuduhan pengeroyokan. Selain melukai korban pembakaran motor korban juga terjadi.

Fakta memang menunjukkan kalau kekerasan di dalam kelompok motor kerap terjadi menjelang liburan. Masalahnya ada para kemampuan tiap biker menahan diri.  Peristiwa perselisihan kerap terjadi antar klub motor.

MOTOR Plus pernah menjadi saksi langsung, bagaimana ada dua klub yang berseteru menyelesaikan perselisihan. Nuansa persaudaraan sangat kental dan keduanya sangat mengerti kondisi masing-masing.

Malah setelah peristiwa ini, hubungan kedua klub menjadi jauh lebih erat berdasarkan pengertian kedua pihak.


 Pengurus Moonraker MC. Menuju arah yang lebih baik
”Ya, kita sama-sama motoris, tahulah karakter biker dan semuanya mengiginkan persahabatan,” tambah Alung Dayak, salah satu pendiri Mad Elephant dengan julukan Godfather Madders. Asyiknya mereka punya rencana turing bareng atau menggelar event barengan terutama saat musim liburan.

Semangat menjauhi perseteruan memang makin menyeruak. Deklarasi damai antargeng motor semisal Brigez, Moonraker MC, XTC, GBR dan puluhan klub sudah diselenggarakan. “Bukan zamannya lagi mengagungkan kekerasan, kini saatnya berkarya positif dan berguna bagi masyarakat,” jelas Irvan Octavian  (ketua Umum Moonraker).

Pendapat senada juga diungkapkan Korea yang punya nama asli Rahmat Hidayat dan Cecep Mustika mewakili generasi pertama Brigez.   Buat rakyat biker ini jadi angin baik.

Liburan bisa menjadi indikator paling sip mengisi kegiatan positif. Seperti yang dilakukan oleh sekelompok pelajar yang memiliki aktivitas bermotor.

”Kumpul seperti ini benar-benar keinginan kami sesama siswa yang naik motor. Melalui ajang kumpul seperti ini banyak hal positif yang bisa dilakukan,” bilang Rangga Adi Pratama, Siswa SMA Yadika 1,Tanjung Duren, Jakarta Barat.


2 klub selesaikan masalah dan semakin kompak
Yap, daripada tawuran nggak jelas mereka justru memilih kegiatan asyik seperti ikut contezt modifikasi atau kursus singkat safety riding yang pastinya berguna. Terutama untuk mengethaui skill berkendara yang kita miliki.

”He..he selain itu kita juga pilih yang agak menegangkan, yakni balap liar,” jujur Rangga yang setuju kalau balap liar hanya kenakalan wajar. ”Yang penting nggak ngerusak kan,” katanya lagi.

Temannya Andy beda lagi, ”Kalau saya, liburan banyak diisi ngoprek motor. Apalagi kalau kebetulan ada balapan, pasti akan saya ikuti. Nyeting itu mengasyikkan, waktu sudah banyak terbuang dan nggak ada waktu lagi buat tawuran atau aktivitas geng motor,” jelasnya.

Tuh makanya, ayo isi liburan dengan kegiatan positif. Stop kekerasan sekarang juga! (motorplus-online.com)