Shell Eco-Marathon adalah sebuah kompetisi dalam menciptakan teknologi kendaraan masa depan, hemat energi dan ramah lingkungan. Pada acara yang digelar di Sirkuit Sepang tahun lalu ini, tim ITS berhasil memperoleh juara pertama kelas internal combution urban concept (mobil perkotaan) dengan mobil sapu angin 2.
Sapu angin 2 mencatatkan konsumsi bahan bakar yang sangat fantastis, 1 liter untuk jarak 238 kilometer. Padahal mesin yang dipakai adalah mesin sepeda motor Honda Revo 110cc.
"Mesin ini sudah kami modifikasi sedemikian rupa agar konsumsi bahan bakarnya menjadi lebih hebat," buka Witantyo, dosen pembimbing tim mahasiswa Sapu Angin 2. "Tapi bukan hanya mesin, konstruksi mobil dan material yang digunakan juga sangat mempengaruhi efisiensi bahan bakarnya," lanjutnya.
Sedang mobil sapu angin 1 yang turun di kelas prototipe mampu masuk 8 besar teririt di Asia. Mobil berbentuk kapsul dengan posisi pengemudi semi terlentang ini menggunakan mesin bakar buatan sendiri.
"Ini mesin buatan kami sendiri. Long stroke tanpa transmisi, kapasitas mesinnya hanya 40cc tapi kepala silindernya kita ambil mekanisme buka tutup klep dari sepeda motor Honda," terang Sutikno, dosen pembimbing tim mahasiswa sapu angin 1.
Nah, untuk tahun 2011, tim ITS akan menurunkan 3 mobil sekaligus, bertambah satu dari tahun lalu. "Kita akan turun dengan tim mahasiswa yang berbeda dengan tahun lalu. Totalnya ada 14 mahasiswa yang akan bekerja dalam tim," jelas Sutikno.
Hingga saat ini Tim ITS sudah membuat konsep kendaraan dan argumentasinya ke panitia Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2011. Tim ini juga sedang menyiapkan mesin baru dengan torsi besar.
Semoga bisa mempertahankan gelar juara!