Jakarta - Kenaikan harga bbm jenis bensin dan solar kabarnya akan memiliki selisih harga hingga Rp 1.000. Nantinya harga bensin akan lebih mahal dari solar. Akankah hal tersebut akan mempengaruhi keinginan Tata Motors Indonesia (TMI) untuk menghadirkan varian dieselnya, atau malah ikut menjual mobil-mobil BBG (gas)nya?
"Saat ini peluang Tata memasukan banyak varian diesel masih belum jelas. Memang di India, pasar diesel besar. Karena bbmnya disubsidi pemerintah mereka. Sedang di Indonesia, kami masih melihat seberapa besar peluang di segmen diesel," buka Apong Arfiansyah, GM Marketing TMI pada Kamis (20/6).
Menurutnya, saat ini pasar Indonesia sudah mulai menerima SUV dan MPV bermesin diesel, tapi untuk hatchback dan sedan diesel masih dirasa belum umum. "Kami harus melihat market, apakah mampu menerima produk diesel yang lekat dengan image kasar, polusi asap, vibrasi serta harga yang lebih mahal," ujarnya.
Sementara untuk mobil berbahan gas, Apong mengakui jika line up Tata di India memiliki teknologi CNG. "Tapi bukan berarti gas mau dibawa, karena memang infrastrukturnya masih sangat kurang," pungkasnya.
Seperti diketahui, anak perusahaan Tata Motors Limited tersebut sempar memperkenalkan sejumlah kendaraan penumpang di IIMS 2012. Diantaranya hatchback Tata Indica Vista, Tata Aria, dan Tata Venture yang beberapa versinya menganut mesin diesel.
Kemudian mereka juga memperkenalkan kendaraan komersial, seperti Tata Xenon Pick-Up (double cab), Tata Ace EX, Tata Super Ace, dan Tata LPK 2528 Prima Tipper.
Bahkan, TMI juga memamerkan kendaraan ramah lingkungan berbahan bakar gas, Tata CNG. Diantaranya Tata Nano CNG Concept, Tata Ace CNG, Tata Xenon CNG, Tata Magic CNG, serta bus Tata LPO 1623 RE LE CNG. (mobil.otomotifnet.com)