OTOMOTIFNET - Pernah mengalami kejadian posisi kap mesin mobil kesayangan tak bisa menutup rapat padahal kap sudah mengancing? Besar kemungkinan ada benda yang mengganjal seperti kain lap, kunci-kunci atau dus spare part yang tertinggal di bagian pinggir sepatbor.
Bila setelah diperiksa ternyata clear, kemungkinan lain penyebab kap mesin tak bisa rata bodi saat tertutup, lantaran karet pengganjal alias stopper kap mesin yang berubah posisi atau pecah dan rusak. Bisa lebih tinggi ataupun lebih turun. Untungnya tak perlu spesial tools, cukup pakai tenaga tangan kap mesin bisa rapat lagi lo!
TINGGAL DIPUTAR
Ibarat baut, karet pengganjal kap mesin memiliki drat atau ulir yang bisa diputar ke kiri atau kanan menggunakan jari tangan. Tergantung setiap produksi mobil, ada yang memasang stopper kap mesin di atas dengan menempel di kap mesin .
Namun ada juga yang mendesain letak stopper di rangka apron atau dudukan radiator. Sebenarnya sama saja, karena fungsinya tak lebih untuk meninggikan atau menurunkan posisi stopper sebagai penahan kap mesin saat dalam posisi terkancing.
. | Putar dengan jari tangan untuk mendapatkan posisi ideal |
Ada yang menempel dirangka radiator atau kap mesin | pastikan masih kenyal dan tidak keras |
Bila posisi stopper terlalu tinggi, kap mesin akan timbul melebihi bodi sekitar seperti sepatbor. Sebaliknya, bila terlalu turun, kap mesin akan mendem alias tenggelam. “Tinggal putar sesuai kebutuhan sampai posisi kap mesin benar-benar rata bodi,” sahut Iqbal dari OSS (Otomotif Service Station) di Kebon Jeruk, Jakbar.
Proses penyetelan memang tak bisa sekali jadi. Artinya perlu pengetesan beberapa kali hingga kap dianggap rata. Bila terlalu tinggi, tinggal putar ke kiri alias counter clock wise agar posisi stopper lebih turun.
Dan sebaliknya, bila kap mesin terlalu masuk bisa dipastikan stopper harus diputar ke kanan searah arah jarum jam agar posisi stopper lebih tinggi. Lakukan hingga beberapa kali agar kap mesin bisa benar-benar rata.
Ada kalanya, kap mesin tetap tak bisa rata meski sudah disetel belasan kali. Periksa karet stopper apakah sudah pecah atau gepeng sehingga tingginya tak lagi sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Di sentra onderdil, tersedia stopper karet kap mesin baik yang orisinal bawaan mobil alias genuine parts maupun versi KW. Malah, bisa saling tukar alias substitusi karena secara bentuk dan desain hampir sama.
Kala kondisi darurat atau malas merogoh kocek terlalu dalam, stopper versi KW yang desainnya universal bisa ditebus dengan harga antara Rp 15-30 ribu. “Kualitasnya sudah bagus,” terang Iqbal lagi.
Tetapi kalau ingin kondisi mobil serba orisinal, karet stopper kap mesin biasa dibanderol antara Rp 125-200 ribu perpasang. Itu pun tak selalu ada untuk semua model karena sebenarnya bisa saling substitusi.
Penulis/Foto: Kl:X / KLX