OTOMOTIFNET - Musim hujan, kerap berkendara malam, ditambah seringnya badai datang kala berkendara, perlu lampu yang mumpuni. Hanya saja, hati-hati memilih ragam bohlam lampu yang ada di pasaran. Jangan sampai salah pasang karena justru bisa berakibat kurang terang.
Seperti pengalaman Wira waktu pasang bohlam 130 watt di Mitsubishi Galant. "Saat menyetir, jalan tidak kelihatan. Tetapi kalau dilihat dari depan, terang banget!" seru penggawang gerai SACS di Pondok Gede, Bekasi.
Memang, pas dilihat dari depan ketika lampu menyala, ada yang aneh dengan sinarnya. Terang tetapi tampak tersebar. Ternyata, bagian atas reflektor sudah meleleh. Bentuknya seperti stalaktit di langit-langit gua. Malah menutupi bohlam lampu dan tidak memantulkan sinar ke permukaan jalan.
Peristiwa itu memang gejala paling parah. Wajar, karena lampu mobil sekarang pakai bahan plastik. Pastinya, panas adalah musuh utama plastik karena bisa bikin meleleh. Namun efek paling ringan adalah terbakarnya lapisan pemantul sinar di dalam reflektor (Gbr.1).
Permukaan reflektor terbakar jadi seperti pelangi. Bisa lebih parah, warnanya jadi hitam. Tidak mengilap lagi. Pasti tidak akan memantulkan sinar, kan? Makanya lampu jadi tidak terang lagi.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Menurut Dudi Abdul Azis, pemilik gerai lampu seken Rahayu Jaya di Cipondoh, Tangerang, lampu dengan watt tinggi bisa bikin gejala ini. "Biasanya paling pas memang bohlam standar pabrik (Gbr.2)," kata pria langsing ini. Meski punya daya sama 55/60 watt, lampu asli pabrik bisa lebih terang ketimbang aftermarket. "Malah ada yang ganti 100 watt terangnya sama dengan standar," tambahnya.
Angka 100 watt merupakan daya maksimum yang dianjurkan Dudi. Di atas itu, panasnya ekstrem dan riskan bikin reflektor meleleh. Namun ada syaratnya, "Sebaiknya pakai relay tambahan supaya tidak bikin sekring putus," lanjut pria asal Garut ini.
Bagaimana buat reflektor yang sudah terlanjur gosong? Selama belum meleleh, ternyata bisa direparasi. Ada dua cara, yaitu yang pertama pakai stiker mengilap. Prosesnya sekalian dengan reparasi lampu atau membersihkan mika.
Setelah mika lampu dibuka, reflektor dibersihkan dan ditempel dengan stiker dengan permukaan mengilap (Gbr.3). Cara ini cukup efektif mengembalikan cahaya lampu. Namun punya kelemahan, sulit diaplikasi buat reflektor yang rumit. Pun demikian kalau dipadu lampu watt tinggi, stiker rentan terkelupas.
Paling aman pakai cat semprot krom. Prosesnya sama dengan stiker, hanya bedanya permukaan reflektor dicat pakai cat semprot warna krom (Gbr.4). "Harganya sama dengan membersihkan lampu, kok, Rp 150 ribu saja," tutup Dudi.
Penulis/Foto: Manut/ Manut