Lamborghini membuat warna hitam doff untuk salah satu varian termahalnya, Aventador yang jadi salah satu koleksi tergres Cristiano Ronaldo. David Beckham melabur Chevrolet Camaro 2010-nya dengan silver doff, dipadu gril dan pelek hitam doff. Sentuhan hitam doff juga mampir di Ferrari 458 milik Kim Kardashian.
PRAKTIS PAKAI STIKER
Di Tanah Air, ‘virus’ doff juga mulai menjangkiti para fashionista otomotif. Dari Honda Jazz, Jaguar S-Type, Mercedes-Benz E-230, Toyota Yaris, Mini Cooper, Nissan Juke sampai Toyota Landcruiser, Alphard, Nissan Elgrand pun berani dipoles doff. “Paling banyak kuning ala Bumblebee, hitam dan abu-abu,” kata Lia dari Wiens Sticker.
Warna doff bisa diperoleh dengan 2 cara, cat dan stiker. “Cat doff sebenarnya basic-nya cat biasa dikasih vernis doff. Pada aplikasinya juga tukang yang nyampur warnanya langsung sama vernis doff, terus enggak divernis lagi,” terang Pramanandana alias Dana dari Auto Look.
Meski bisa diperoleh dengan cat, stiker bodi merupakan pilihan terbaik. Lebih cepat dan minim risiko. “Warna pasti sama, enggak bakal blentang-blentong. Cat doff di bidang gede seperti bodi lebih sulit dibanding cat biasa, karena mesti menyamakan warna dan tingkat doff-nya,” ujar Dana, spesialis cat dan body repair yang berpraktik di Kebayoran Lama ini.
Kalau sampai lecet, perbaikan stiker juga lebih murah. Sedangkan cat, perbaikan dilakukan per panel dengan harga berkisar Rp 300-700 ribu. “Paling mahal di pilar, karena panjang tanpa sambungan, menghabiskan banyak bahan,” kata Lia.
(mobil.otomotifnet.com)