Interview Kaoru Hosokawa, Chief Engineer All New Avanza-Xenia
|
OTOMOTIF: (OTO) Apa tantangan terbesar untuk Avanza baru ini?
Kaoru Hosokawa (KH): Pertama adalah fuel efficiency. Namun kami melihat utamanya, Avanza adalah carrier. Konsumen Indonesia tidak pernah berubah, selalu mengajak anggota keluarga. Jadi sudah pasti perlu mobil 7-seater. Juga kami pelajari infrastruktur. Jalan sempit dan parkir juga kecil. Jadi, tidak mungkin memperbesar mobilnya. Jadi, tantangannya 7-seater, ukuran yang sama dan fuel efficiency. Bagaimana membuat mobil yang bentuknya bagus. Ini adalah tantangan design. Namun 7-seater adalah prioritas utama. Ini adalah poin unik market Indonesia. Ada banyak 7-seater di global market. Pada baris ketiga, kebanyakan hanya buat anak-anak. Kami berdiskusi berkali-kali selama 5 tahun antara designer dan engineer. Designer ingin mobil bagus tetapi kami ingin mempertahankan ruang lebih di belakang. Tetapi prioritasnya tetap buat baris ketiga.
OTO: Kok tenaganya berkurang?
KH: Ah, Anda melihat spesifikasinya ya? Ya, ini adalah keputusan sulit. Kami tetap pakai mesin yang sama. Tetapi kami harus hati-hati terhadap lingkungan dan aturan emisi. Di sini masih pakai Euro 2. Tetapi pada daerah lain, seperti Thailand tahun ini sudah Euro 4, Eropa sudah Euro 5, India Euro 5. Di Eropa 2-3 tahun akan aplikasi Euro 6. Kecenderungannya untuk global dan waktu setelah 2014-2015, Indonesia akan naik ke Euro4. Jadi kami harus bersiap. Untuk itu kami mengimplementasikan exhaust baru untuk emisi Euro 4 dengan katalitik lebih besar. Pada umumnya, katalitis akan mengurangi tenaga mesin. Kami berusaha memperkecil pengurangan tenaganya, tetapi tetap ada bedanya. Namum secara performa, kami ukur akselerasinya masih baik.
OTO: Bobot Avanza lebih kecil dibanding sebelumnya, padahal mobil lebih besar.?
KH: Kalau dibandingkan, beratnya memang turun. Bentuk dari mobil memang lebih besar sekitar 30 mm lebar dan 20 mm panjang. Panel juga lebih lebar. Tetapi itu hanyalah daerah plastik, depan dan belakang hanya bumpernya saja. Jadi tidak terlalu pengaruh pada berat. Ada juga sekitar 3.000-4.000 komponen yang diperkecil, misalnya baut dan mur lebih kecil dan bracket lebih kecil untuk menyangga mobil. Ketebalan panelnya juga dikurangi. Jadi sekitar 20 kg bisa dikurangi.
OTO: Pernah ada gosip bahwa Avanza akan pakai penggerak roda depan, kenapa tetap pakai tarikan belakang?
KH: Sudah jelas sekali, saya bisa katakan Avanza dan Innova untuk Indonesia paling pas pakai tarikan belakang. Dari segi bobot, tarikan belakang memang bisa lebih ringan. Tetapi untuk Indonesia ada 2-3 kelemahan. Pertama, 8-seater adalah paling penting dan frekuensinya sangat sering. Ketika Anda pergi ke pegunungan dengan penumpang penuh untuk rekreasi. Indonesia mirip Jepang yang banyak gunung. Ketika perjalanan melewati dua sampai 3 gunung, saat Anda berhenti dan pakai mobil tarikan depan akan sulit untuk berjalan lagi. Dengan delapan penumpang, masuk gigi satu, akan sulit mendapatkan traksi di roda depan. Dengan kondisi ini sudah pasti tarikan belakang. Kelemahan lain, di Jakarta banyak jalan sempit dan parkir kecil. Jika pakai tarikan depan, mesin di depan dan ban di depan juga. Artinya, sudut kemudi terbatas. Sulit dapat turning radius di bawah 5 meter. Avanza punya turning radius sekitar 4,9 meter dan Xenia 4,7 meter dengan ban lebih kecil. Dua poin unik inilah yang menentukan pilihan tarikan belakang. (mobil.otomotifnet.com)