EMPAT FAKTOR
"Faktor manusia ini menempati peringkat pertama penyebab kecelakaan. Bisa karena ngebut, menerabas lampu merah, masuk jalur busway dan tindakan tidak tertib lainnya. Kenapa faktor manusia menjadi utama, karena kalau sepeda motor itu kan benda mati. Motor biasanya dimodifikasi dengan menaikkan kapasitas mesin yang ada. Sedang lingkungan dan jalan menjadi faktor berikutnya seperti karena habit lingkungan yang kurang mendukung serta jalanan licin dan berlubang. Apalagi sekarang mulai masuk musim hujan," ujar Wahyono.
Jumlah pelanggaran terbanyak masih ditempati sepeda motor. Bahkan dibanding tahun lalu kenaikannya hingga 30 persen. Hal ini disadari memang populasi sepeda motor terus bertambah secara signifikan. Motor sudah dianggap sebagai raja jalanan sekarang ini. Lalu kemudahan mendapatkan dengan cara kredit dan uang muka ringan, ikut andil sepeda motor sekaligus menjadi faktor terjadi kecelakaan dan pelanggaran paling banyak.
Namun ketika ditanya merek sepeda motor apa yang paling melakukan pelanggaran, mantan Kapolres Blitar ini tidak bisa mengungkapkan secara detil dan spesifik. "Susah kalau merek apa yang paling banyak melakukan pelanggaran. Yang jelas, kami sekaligus melakukan edukasi dengan menyarankan melengkapi perangkat sepeda motor termasuk selalu membawa STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan SIM (Surat Izin Mengemudi), melakukan pendidikan ke sekolah dengan go to school, safety riding hingga memperbaiki sistem pengajuan pembuatan SIM baru," tutur Wahyono.
Dari pelaksanaan Operasi Zebra 2011, tercatat 81.043 pengguna kendaraan ditilang dan 27.124 diberikan sanksi teguran. Selama kurun waktu operasi, korban kecelakaan berusia 20-30 tahun sebanyak 85 orang. Sedang korban 31-40 tahun sebanyak 50 orang. Diketahui di sini, pengendara dengan usia produktif paling banyak terlibat sebagai korban kecelakaan," lanjutnya. (mobil.otomotifnet.com)