On Board Unit Gerbang Tol, Lebih Cepat, Bebas Macet? (Bag.2)

billy - Jumat, 9 Desember 2011 | 14:28 WIB

(billy - )


OBU receiver, dibanderol Rp 500 ribu. Sebaiknya digratiskan lewat promosi
JAKARTA - Dibandingkan dengan sistem pembayaran konvensional dan e-toll  card, OBU memang lebih praktis. Cara kerjanya sangat sederhana. Pemilik OBU terlebih dahulu membeli e-toll card senilai minimal Rp 50 ribu atau mengisi ulang di ATM Mandiri yang saldonya kurang dari Rp 10 ribu. Kemudian OBU melintas bersama dengan mobil yang lain, langsung sekejap mata ditembak dan mengurangi pulsa. Kemudian, palang pintu akan terbuka secara otomatis.

Untuk tahap awal ini, baru dua gerbang tol yang akan dipakai sebagai ujicoba yakni Gerbang Tol Otomotis (GTO) Cililtan dan Cengkareng. Selanjutnya hingga  bulan Desember 2011, GTO untuk OBU ini akan dibuka di GTO Halim dan Kamal.

Menurut Adit, memang tidak serta merta seluruh gerbang tol akan dipasangi GTO dalam waktu dekat ini.  Semua ada prosesnya, apalagi softwarenya sangat mahal untuk OBU ini. Namun pihaknya akan mengurangi transaksi manual dan ditargetkan pada 2014, semua gerbang sudah GTO, baik menggunakan e-toll card maupun OBU.

Adit  tetap optimistis OBU dapat diterima oleh masyarakat meski melihat e-toll card yang telah diberlakukan sejak 3 tahun terakhir belum mendapat respon maksimal. Penggunanya baru sekitar 9 persen. Namun pihak PT Jasa Marga akan terus memperketat dengan memperbanyak GTO sekaligus mengurangi pintu gerbang manual dan bekerja sama dengan pihak perbankan lainnya.

Dengan memperbanyak GTO maka otomatis jumlah pintu tol dengan sistem manual (tunai) akan semakin berkurang. Sehingga kemudian sistem OBU akan menjadi keharusan bagi  pengguna tol pada masa mendatang. “Pengguna tol pasti akan semakin tidak nyaman dengan antrean yang semakin panjang dan macet,” kilah Adit.  (mobil.otomotifnet.com)