Selisih lap time di sesi latihan hari pertama MotoGP Australia (26/10) pada pagi dan siang tadi, menunjukkan bahwa Casey Stoner memang pantas mendapatkan apresiasi tersendiri saat berlaga di MotoGP Australia. Pasalnya sejak awal menjalani sesi latihan, ia mampu mencetak selisih yang cukup besar dari pembalap tercepat kedua.
Pembalap asal Australia itu sendiri sangat tidak menyangka, jika selisih keunggulannya bisa mencapai nyaris 1 detik. Padahal ia tidak berharap terlalu banyak di MotoGP Australia, karena cedera pada tulang tumuitna masih terasaa cukup buruk.
“Sesi latihan hari pertama ini sangat mengesankan. Kami mampu beradaptasi dengan cepat dan jujur saja saya sangat tidak menyangka bisa meraih lap time dengan selisih yang sangat besar dengan pembalap kedua. Saya rasa tenaga motor yang lebih besar, membuat lebih mudah beradaptasi di trek seperti Phillip Island,” klaim Stoner.
“Pada latihan 1, saya merasa mungkin hanya kebetulan karena baru sesi latihan 1. Tapi sesi latihan ternyata itu berlanjut dengan baik. Yah, paling tidak kami harus menungu hingga sesi kualifikasi untuk melihat sejauh mana performa semua orang,” paparnya.
Apa yang dipaparkan oleh Stoner, memang cukup benar. Kendati melakukan simulasi long run (simulasi balapan), namun pencapaian di sesi kualifikasi sangat berbeda dengan saat balapan berlangsung. Apalagi ia masih bermasalah dengan vitalitas tubuh saat balapan karena cederanya belum pulih 100 persen. (otosport.co.id)
Pembalap asal Australia itu sendiri sangat tidak menyangka, jika selisih keunggulannya bisa mencapai nyaris 1 detik. Padahal ia tidak berharap terlalu banyak di MotoGP Australia, karena cedera pada tulang tumuitna masih terasaa cukup buruk.
“Sesi latihan hari pertama ini sangat mengesankan. Kami mampu beradaptasi dengan cepat dan jujur saja saya sangat tidak menyangka bisa meraih lap time dengan selisih yang sangat besar dengan pembalap kedua. Saya rasa tenaga motor yang lebih besar, membuat lebih mudah beradaptasi di trek seperti Phillip Island,” klaim Stoner.
“Pada latihan 1, saya merasa mungkin hanya kebetulan karena baru sesi latihan 1. Tapi sesi latihan ternyata itu berlanjut dengan baik. Yah, paling tidak kami harus menungu hingga sesi kualifikasi untuk melihat sejauh mana performa semua orang,” paparnya.
Apa yang dipaparkan oleh Stoner, memang cukup benar. Kendati melakukan simulasi long run (simulasi balapan), namun pencapaian di sesi kualifikasi sangat berbeda dengan saat balapan berlangsung. Apalagi ia masih bermasalah dengan vitalitas tubuh saat balapan karena cederanya belum pulih 100 persen. (otosport.co.id)