Kondisi ini membuatnya berpikir untuk tidak mengorbankan keunggulan poin yang sudah diraihnya sebelum menjalani MotoGP Aragon yaitu 38 poin dari Pedrosa. Pasalnya jika ia terjatuh maka selisih poin dengan Pedrosa akan menipis, yaitu menjadi 13 poin saja.
“Saya memang berpikir untuk memenangi balapan, tapi jika memang itu tidak memungkinkan maka finish di urutan kedua adalah hal yang paling masuk akal untuk tetap bertarung di klasemen pembalap. Meski saya bisa tampil bagus di awal balapan, namun Pedrosa tampil sangat sempurna di akhir balapan,” papar Lorenzo.
“Penyebab utama performa saya menurun adalah karena ban sudah terasa selip dimana-mana. Bahkan saya nyaris terjatuh di salah satu tikungan. Disitulah saya memutuskan untuk bertahan di urutan kedua hingga ke garis finish,” imbuhnya.
Keputusan Lorenzo untuk tetap bertahan di urutan kedua, memang strategi yang cukup tepat. Sebab jika ia tampil sangat ngotot, alih-alih meraih kemenangan, bisa saja ia berakhir di gravel. (otosport.co.id)