Tentunya tidak mudah memilih salah satu diantara kedua tim tersebut. Sebab keduanya menunjukkan ketertarikan tinggi untuk memiliki status sebagai tim junior Ducati. Apalagi Ducati berjanji membantu keduanya khususnya pada masalah finansial, agar target pengembagan motor cepat tercapai.
Jika tim Ducati memang memilih untuk mengangkat Pramac Ducati sebagai tim junior, rasanya memang masih masuk akal. Pasalnya tim yang sponsor utamanya mulai gulung tikar itu, sudah lama setia menggunakan mesin dari Ducati. Apalagi ambisi mereka juga cukup tinggi untuk meraih hasil bagus dan terkadang membantu tim Ducati untuk melakukan pengembangan.
Tapi jika memilih tim Marc VDS Racing, juga bukan pilihan yang salah. Sebab tim ini sudah mampu menunjukkan kegigihan mereka untuk tampil konsisten di ajang balap GP motor. Tapi tim ini menegaskan tidak ingin hanya diperlakukan sebagai tim satelit saja, mereka juga ingin memiliki akses untuk melakukan pengembangan bersama tim pabrikan.
“Kami sangat tertarik untuk naik ke MotoGP, hanya ketika ada yang tertarik pada kami sebab kami percaya bisa melakukan ini. Tapi jika kami harus membayar untuk mendapat status tim satelit, saya pastikan itu tidak akan terjadi. Mending menang di Moto2 ketimbang hanya tampil kompetitif di MotoGP. Ini bukan masalah duit saja, sebab kami juga konsisten dalam hal pengembangan,” tegas Michael Bartholemy, bos tim Marc VDS.
Jelas semuanya masih butuh pembuktian besar, tapi jika memang Ducati memilih bermain aman dan tidak mau mengambil resiko besar, memilih tim Pramac Ducati adalah pilihan yang paling bijak. Paling tidak mereka sudah sama-sama tahu kinerja tim. Sementara tim AB Cardion (Karel Abraham), kabarnya tidak masuk dalam pilihan, sebab mereka dinyatakan tidak akan menggunakan motor Ducati lagi musim 2013 mendatang. (otosport.co.id)