Menurut pengakuan pembalap asal Spanyol itu, ia memiliki masalah saat menikung. Ia tidak bisa lebih cepat di tikungan dan tidak bisa mengejar ketertinggalannya dengan performa seperti itu. Bahkan Pedrosa mengaku sudah mengubah gaya balapnya saat balapan sedang berlangsung, nyatanya memang tidak berdampak pada hasil balapan.
“Balapan kali ini sudah sulit sejak awal. Stoner tampil sangat percaya diri dan lebih kuat. Apalagi di awal balapan motor saya sempat terguncang hebat. Tapi hal yang jadi masalah adalah karena saat menikung, kecepatan motor sangat kurang, sehingga saya tidak bisa memperpendek selisih dengan kedua pembalap di depan,” keluh Pedrosa.
“Saya sudah mencoba segala cara untuk memudahkan saya mendekati kedua pembalap di depan, termasuk mengganti gaya balap, namun hasilnya tetap nihil. Yah, setidaknya tampil konsisten di 3 seri pertama dengan meraih 3 kali podium, masih lebih baik. Saya akan mencobanya lagi di seri berikut,” harap Pedrosa.
Alasan Pedrosa ada benarnya juga, sebab Sirkuit Estoril menyajikan beberapa tikungan cepat yang menuntut motor lebih memiliki corner speed yang bagus. Jika di tikungan bisa tampil kompetitif, tentu akan lebih mudah menyusul lawan yang jauh berada di depan.
Tapi hasil ini tidak membuat Pedrosa jadi kecewa, karena podium di Portugal adalah podium 100 kali diraih oleh pembalap berbadan mungil itu. (otosport.co.id)