“Tentunya saya sangat frustasi dengan hasil ini. Kami mencoba ban utama hari ini tapi ternyata tidak bekerja dengan baik. Saya rasa temperaturnya sudah optimal saat sesi kedua di QTT 1, makanya saya tetap menggunakan ban berkompon keras, tapi nyatanya tidak dan waktu sudah habis,” sesal Webber.
Kekecewaan serupa juga ditunjukkan oleh Christian Horner selaku bos tim Red Bull. Horner menganggap seharusnya tim merekomendasikan ban berkompon lunak, karena tipe ban kompon keras di sesi tersebut tidak mencapai performa terbaiknya. “Tentunya hasil ini sangat mengecewakan bagi Webber, tapi saya yakin ia bisa mengatasinya pada saat balapan,” imbuh Horner.
Selain didera masalah ban yang belum optimal, pada sesi latihan terakhir Sabtu pagi Webber juga dihinggapi masalah kelistrikan pada mobilnya. Sehingga sistem KERS (Kinetic Energy Recovery Systems) pada mobilnya juga terkena imbasnya. Kabarnya di sesi kualifikasi Webber tidak menggunakan KERS. (otosport.co.id)