Banyaknya pit stop yang dilakukan oleh tim serta beberapa pembalap papan atas yang mengalami masalah pada mobil mereka jadi alasan utama yang mempersulit melihat performa tim Red Bull yang sebenarnya. Jika saja tiap tim hanya melakukan maksimal 2 kali pit stop, maka performa mereka bisa terlihat nyata. Artinya strategi pit stop juga sangat berpengaruh dalam membuat selisih antara pembalap jadi lebih dekat atau lebih jauh.
“McLaren adalah tim yang paling dekat dengan performa kami saat sesi kualifikasi berlangsung. Tentunya mereka telah melakukan improvisasi yang tepat untuk lebih baik lagi. Tapi sejauh mana performa kami dibandingkan dengan mereka, kami juga tidak mengerti. Satu hal yang pasti yaitu setting keseimbangan mobil akan berpengaruh besar seberapa cepat degradasi ban,” ungkap Adrian Newey, direktur teknis tim Red Bull.
Namun hasil menunjukkan kesempurnaan paket mobil dan strategi penggunaan ban tim Red Bull. Pada saat sesi kualifikasi mereka mampu menunjukkan performa mereka yang sebenarnya. Apalagi tim tersebut juga baru menggunakan sistem KERS mereka di seri kedua, yang di seri sebelumnya mengalami masalah. Bagaimana performa mereka di F1 Cina (17/4) akhir pekan ini? kita tunggu buktinya nanti. (otosport.co.id)