Angga Kurniawan, bos Anjany Racing, workshop roda dua di Jl. Arteri Kelapa Dua, Jakbar menyambut baik kelas kejurnas balap motor 250 cc di Sirkuit Sentul. Namun ia masih belum memikirkan modifikasi empat motor Kawasaki Ninja 250 di bengkelnya. Angga dipusingkan info ganda soal regulasi.
Pertama modifikasi motor kelas open. "Boleh ganti knalpot, pakai pelek magnesium. Karbu, pengapian dan lain-lainnya juga bebas. Tapi saya dengar untuk kejurnas, modifikasinya standar, cuma karburator aja yang boleh diutak-utik. Akhirnya motor masih terbengkalai,"ucap Angga sambil menunjuk deretan motor di sekelilingnya.
Meski menurutnya kelas open "bikin miskinï" lantaran perlu dana gede, ia lebih suka kelas tersebut ada. "Karena saya sebenarnya enggak tertarik kelas standar. Soalnya kerja saya paling cuma ganti ban aja, motor bisa dipakai setahun. Kayak di one make race (Ninja 250), itungannya saya enggak kerja," lanjut pria jangkung ini sambil tersenyum.
Wah, kalau di dunia karyawan, itu yang disebut makan gaji buta, bos, hehe...***
Pertama modifikasi motor kelas open. "Boleh ganti knalpot, pakai pelek magnesium. Karbu, pengapian dan lain-lainnya juga bebas. Tapi saya dengar untuk kejurnas, modifikasinya standar, cuma karburator aja yang boleh diutak-utik. Akhirnya motor masih terbengkalai,"ucap Angga sambil menunjuk deretan motor di sekelilingnya.
Meski menurutnya kelas open "bikin miskinï" lantaran perlu dana gede, ia lebih suka kelas tersebut ada. "Karena saya sebenarnya enggak tertarik kelas standar. Soalnya kerja saya paling cuma ganti ban aja, motor bisa dipakai setahun. Kayak di one make race (Ninja 250), itungannya saya enggak kerja," lanjut pria jangkung ini sambil tersenyum.
Wah, kalau di dunia karyawan, itu yang disebut makan gaji buta, bos, hehe...***