JAKARTA - Selain kemungkinan masuk lewat sistem AC, gas CO bisa juga masuk dari berbagai celah di bodi.
Seperti pernah dialami Teddy Irawan, vice president PT Nissan Motor Indonesia lebih dari sepuluh tahun silam ketika masih berada di divisi teknis.
Ungkap Teddy, waktu itu ada keluhan dari customer, anaknya sering pusing kalau naik mobil. Menurut pria murah senyum ini, ada dua penyebab gas CO bisa menyusup ke kabin.
"Biasanya ada kebocoran pada exhaust dan bodi," telusurnya.
Ditambahkannya kalau buat mobil baru, kemungkinannya kecil karena semua masih rapat. Jadi, kedua penyebab tadi terjadi, menyusuplah CO ke kabin.
Misal, knalpot bocor tapi kabin kedap, CO susah menyusup. Pun demikian kalau tidak bocor exhaust, CO pun tidak keluar kan? Selain itu, kemungkinan masuknya gas dari depan lebih kecil ketimbang belakang.
Anggapannya, gas dari depan (misal mobil lain) tidak konstan mengarah ke mobil. "Di belakang karena turbulensi. Karena tempatnya di situ saja, lebih besar kemungkinannya," tutur Teddy.
Maka, mobil baru yang masih menerima servis berkala, terjamin kontrolnya. "Pasti dicek setiap servis, bukan?" imbuhnya.
Nah, waspadai anomali alias kelainan pada mobil Anda. Misal pernah tabrakan atau sudah beralih ke bengkel umum. Karena bisa terjadi kebocoran tapi tidak terdeteksi.
Seperti keluhan customer tadi. Ternyata mobilnya pernah tabrakan belakang, sehingga karet pintu belakang kurang rapat.
Ungkap Teddy, waktu itu ada keluhan dari customer, anaknya sering pusing kalau naik mobil. Menurut pria murah senyum ini, ada dua penyebab gas CO bisa menyusup ke kabin.
"Biasanya ada kebocoran pada exhaust dan bodi," telusurnya.
Ditambahkannya kalau buat mobil baru, kemungkinannya kecil karena semua masih rapat. Jadi, kedua penyebab tadi terjadi, menyusuplah CO ke kabin.
Misal, knalpot bocor tapi kabin kedap, CO susah menyusup. Pun demikian kalau tidak bocor exhaust, CO pun tidak keluar kan? Selain itu, kemungkinan masuknya gas dari depan lebih kecil ketimbang belakang.
Anggapannya, gas dari depan (misal mobil lain) tidak konstan mengarah ke mobil. "Di belakang karena turbulensi. Karena tempatnya di situ saja, lebih besar kemungkinannya," tutur Teddy.
Maka, mobil baru yang masih menerima servis berkala, terjamin kontrolnya. "Pasti dicek setiap servis, bukan?" imbuhnya.
Nah, waspadai anomali alias kelainan pada mobil Anda. Misal pernah tabrakan atau sudah beralih ke bengkel umum. Karena bisa terjadi kebocoran tapi tidak terdeteksi.
Seperti keluhan customer tadi. Ternyata mobilnya pernah tabrakan belakang, sehingga karet pintu belakang kurang rapat.
So, pastikan mobil Anda bebas kebocoran. Mulai dari knalpot sampai bodi.
Beberapa titik di bodi bisa jadi sumber penyusupan. Seperti karet bodi, pelat keropos, karet sumbat di kolong maupun jalur kabel bodi. (mobil.otomotifnet.com)