Ancaman Bencana Merapi Masih Ada, OTOMOTIF Kembali Salurkan Bantuan

billy - Minggu, 9 Januari 2011 | 16:06 WIB

(billy - )


Aliran lahar dingin yang masih mengancam, enggak menyurutkan warga Yogyakarta dan sekitarnya untuk menjadikan bantaran Kali Gendol sebagai tempat tujuan wisata saat libur tiba
Yogyakarta - Keriaan pergantian 2010 ke 2011, bukan jadi penghalang tim C.R.O.T (Crisis Response OTOMOTIF Team), untuk menyalurkan bantuan kepada korban letusan Gunung Merapi yang ke 2 (30/12-2/01), diwakili Fend, Iday, Julian dan Octa.

Pelaksanaan kali ini bisa terwujud, pastinya berkat doa dan sumbangan dari donatur yang terus mengalir setelah pelaksanaan sebelumnya di lokasi sama.

Terimakasih pada kru IOF yang sudah ikut membantu menyiapkan dan mendistribusikan untuk korban Merapi
Agar barang-barang yang hendak disumbangkan sesuai dengan kebutuhan korban bencana, tim C.R.O.T berkoordinasi dengan IOF (Indonesia Off-road Federation) komda Yogyakarta.

“Saat ini banjir lahar dingin yang jadi permasalahan buat korban Merapi. Oleh karenanya dibutuhkan alat kerja untuk mengantisipasi dan membersihkan material pasir dan batu gunung yang terbawa air,” kata Kemal Ahmadsyah, koordinator posko IOF Pengda Yogyakarta.

Barang yang dimaksud pria yang akrab disapa Deden alias Babe itu diantaranya genset, cangkul, sekop, ganco, parang, karung, gergaji, gerobak ‘çeleng’, sepatu boot dan sarung tangan. 

Setelah melakukan koordinasi, empat kru OTOMOTIF pukul 11.30 dengan mengambil jalur selatan meluncur ke Yogyakarta (30/12). Belum juga sampai di tujuan, salah seorang kru OTOMOTIF yang sedang berada di Yogyakarta kasih kabar. Katanya terjadi banjir lahar dingin yang membuat kantor Polsek Cangkringan terendam air setinggi 50 cm plus pasir.


Pukul 00.50 WIB (31/12) tim tiba di Yogyakarta. Agenda tim C.R.O.T berikutnya pada pagi hari adalah belanja barang-barang yang hendak disumbangkan. Pasar Beringharjo, Yogyakarta jadi tempat berburu barang-barang yang nantinya dibawa ke 4 lokasi bencana (Polsek Cangkringan, Dusun Besalen, Banjarsari, Gadingan dan Banaran).

“Hujan deras yang turun dari puncak Merapi, membuat kali Gendol enggak mampu menampung lagi. Luapan yang berisi material dari Merapi, lantas menerjang rumah-rumah penduduk 3 dusun tersebut,” kata Deden.

Ternyata selain lokasi yang sudah ditentukan, ada kabar dari salah satu anggota IOF bahwa dusun Kali Tengah Lor juga masih membutuhkan bantuan. Kondisi desa yang berjarak 2,5 km dari puncak Merapi itu cukup memprihatinkan. Diantar bantuan yang dibutuhkan adalah peralatan untuk masak memasak.

Hari berikutnya dengan bantuan beberapa mobil dari IOF, bantuan disalurkan ke 4 lokasi plus dusun Kali Tengah. Berkat kerjasama dari semua pihak, dana bantuan bisa tersalur kepada yang membutuhkan. (mobil.otomotifnet.com)