Beberapa klub yang ikut serta |
OTOMOTIFNET – Hujan rintik yang membasahi Ibu Kota Jakarta, malam minggu lalu (21/8) tidak menjadi halangan untuk terus berbuat kebaikan di bulan Ramadhan. Lewat event bertajuk “Batavia Peduli Sesama,” Otonetters (member forum OTOMOTIFNET.com), komunitas otomotif Pakubuwono dan beberapa klub otomotif Jakarta bergabung untuk melakukan bakti sosial.
“Tahun ini bakti sosialnya kita pusatkan di sebuah panti asuhan. Kenapa di panti, karena kami merasa sasarannya jelas dan tepat. Ada pengurusnya juga, jadi lebih mudah mengkoordinir kegiatannya,” buka Syawal Julius, ketua panitia Batavia Peduli Sesama.
Konvoi membelah kegelapan malam |
Start dari Pakubuwono, rombongan klub yang terdiri dari 4 klub mobil dan 8 klub motor ini berkonvoi menuju panti asuhan dan panti jompo Yayasan Kebagusan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dalam rombongan konvoi ini totalnya ada 80 mobil dan lebih dari 100 sepeda motor.
Klub mobil terdiri dari Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI), Avanza Xenia Indonesia Club (AXIC) Chapter Pakubuwono, Struggle Jakarta dan LowBlow. Dan klub motor diikuti oleh Otonetters Moto Rider (OMR), Jakarta Satria Club (JSC), New Shogun Club (NSC), Club Smash Jakarta (CSJ), Spinner Community (SC), Skydrive Community (SDC), Red Zone dan Satria Club Indonesia (SCI).
Ratusan bikers ikut serta |
Sesampainya di panti asuhan, rombongan disambut oleh pertunjukan musik marawis oleh anak-anak panti asuhan. Acara pun dilanjutkan dengan ceramah dari ustadz Taufik Hidayatullah dan ditutup dengan sahur bersama warga panti asuhan. Dalam kegiatan ini rombongan klub juga menyumbangkan dana sebesar Rp 6,5 juta pada pihak panti asuhan.
“Kami sangat senang dan hanya bisa mengucapkan syukur Alhamdullilah,” buka Nuryati, pimpinan Yayasan Kebagusan. “Maaf bila keadaanya berantakan, karena kami memang sedang melakukan renovasi bangunan panti,” lanjutnya.
Penyerahan bantuan dan sahur bersama di panti asuhan |
Panti asuhan dibawah naungan Yayasan Kebagusan ini sudah berdiri sejak tahun 1988. Dan kini mengasuh 150 anak yang kemudian disekolahkan. “Banyak yang sudah lulus lalu bekerja, bahkan ada yang sudah menikah,” kenang Nuryati penuh haru. Selain mengasuh anak-anak, panti ini juga mengasuh 96 orang lansia.
Penulis/Foto:Popo