Poin-poin inti diantara tudingan tersebut adalah, Rossi tidak mampu meraih hasil bagus karena sudah tua, tidak mampu beradaptasi dengan motor Ducati dengan cepat, dan beberapa lagi lainnya yang mungkin tidak dipahami betul oleh para fans tersebut. Tidak ingin hal ini berlangsung terus-menerus, Rossi pun menjelaskan mengapa ia sampai mengatakan bahwa Ducati tak mengikuti saran pengembangan darinya
“Usia memang jadi batasan dalam balap motor, tapi tahun-tahun sulit seperti tahun lalu bukan berarti penanda bahwa telah lupa dengan bagaimana membuat motor juara. Saya masih bisa membuat itu kok. Sangat jelas siapa yang membuat motor, Filippo Preziosi adalah orang yang berada di belakang semua paket dari Ducati, jadi hanya ia yang bisa menolong kami untuk membuat motor jadi lebih baik,” tegas Rossi.
“Masalah kami juga sangat jelas, komponen apa saja yang tidak bekerja pada bagian belakan saat motor berakselerasi. Belum lagi bagian depan yang menyebabkan motor jadi sulit memasuki tikungan (understeer). Saya tidak bisa lebih dalam mengambil tikungan, inilah masalah terbesarnya,” keluhnya.
“Tapi yang paling ajaib adalah karakter motor tetap sama seperti pertamakali saya mengendarainya akhir tahun 2010 lalu. Meski sudah melalui serangkaian percobaan perombakan rangka, hingga bahan rangka pun tidak ada perubahan, ini sangat ajaib,” kesal Rossi.
Selain menjelaskan secara detail masalah yang dialaminya selama bersama tim Ducati, Rossi juga menjelaskan bahwa Ducati terlalu mengagungkan karakter mesin yang galak alias agresif. Hal ini dianggap tidak sesuai dengan paham yang dianut Rossi selama ini.
“Mesin adalah masalah lain di motor Ducati. Kami butuh mesin yang bisa dikontrol dengan baik. Sekarang Ducati justru mempunyai mesin yang sangat agresif, bahkan melebihi agresifnya mesin Honda dan Yamaha. Mereka lebih menomorsatukan tenaga mesin dan melalaikan pengendalian motor yang lebih stabil. Ini adalah kesalahan! Apakah dengan tenaga besar itu pembalap bisa memaksimalkannya? Toh tidak juga,” tutup Rossi.
Keluhan dari Rossi ini tentu adalah bentuk kejengkelan dari Rossi yang mungkin selama ini tidak diperdulikan oleh Ducati. Dimana dalam pembuatan paket motor, mereka selalu berdasarkan data dari telemetri para pembalap untuk membangun motor. Hmm, semoga di Jerez bisa saling mengerti kebutuhan. (otosport.co.id)