OTOMOTIFNET - Tingginya jumlah sepeda motor di Indonesia dianggap menjadi salah satu faktor meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Padalah kecelakaan bisa terjadi sebagai akibat dari tiga faktor, faktor manusia, kendaraan dan lingkungan.
Dan dari ketiganya, faktor manusia diyakini menjadi penyebab kecelakaan tertinggi. Untuk mengantisipasi tingginya kecelakaan pada para pengguna Honda, PT Astra Honda Motor (AHM) tampil sebagai pelopor kegiatan safety riding.
Melalui divisi safety ridingnya, AHM memberikan berbagai pelatihan cara berkendara yang benar pada berbagai lapisan masyarakat, bertingkat dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas (SMU) hingga instansi dan komunitas di seluruh Indonesia melalui jaringan dealer resminya.
“Kita memiliki moto, No Sales Without Safety. Keselamatan tetap akan menjadi faktor penting dalam penjualan sepeda motor Honda,” ungkap Julius Aslan, Marketing Director, PT AHM.
Dan sehubungan dengan pencapaian produksi Honda ke-25 juta di Indonesia, rasa khawatir akan kerusakan lingkungan akibat polusi gas buang tentunya tidak bisa dikesampingkan. Menanggapi hal ini, dengan santai Miki Yamamoto, President Director, PT AHM, mengungkapkan bahwasanya line produksi Honda selama berkiprah di Indonesia sejak tahun 1971 selalu di dominasi dengan varian mesin 4-tak.
“Tentunya konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang mesin 4-tak jauh lebih baik dari pada mesin tipe 2-tak,” yakin Miki. Selain itu Honda juga menjadi pelopor bebek injeksi di Indonesia. Sistem pengkabutan bahan bakar injeksi juga terbukti lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
“Kita tinggal menunggu peraturan pemerintah, bila peraturannya sudah harus EURO 3 kita telah siap untuk memproduksi seluruh line up dengan sistem injeksi,” jelas Johanes Loman, Executive Vice President, PT AHM.
Penulis/Foto: Popo