TVS Apache Community Gathering & Safety Riding

Editor - Minggu, 1 Juni 2008 | 12:02 WIB

(Editor - )

PT TVS Motor Company Indonesia (TVS MCI) tak henti-hentinya memperkenalkan produk barunya, TVS Apache RTR 160. Kali ini berlangsung di Put-put Golf, Jln. Pintu I Senayan, Gelora Bung Karno (31/5). Besutan sport asal India ini menyodorkan beberapa keunggulan dan fitur yang menarik.

TVS Apache RTR (Racing Throttle Response) mengadaptasi teknologi motor balap dipadu dengan mesin berkekuatan 15,2 Bhp yang memberikan akselerasi tinggi. Mampu ngacir 0 – 60 km/jam dalam 4,8 detik. “Di India terbaik dikelasnya. Lebih dari 140 kali menang dikelas racing,” ulas Kulkarni P.V, Head Enginering, PT TVS MCI.

Selain keunggulan tadi, pengapian Apache RTR menerapkan prinsip dasar IDI (Inductive Digital Ignition). Yakni menerapkan prinsip induksi yang memberi pengapian lebih kuat dan tahan lama berdasar angka perubahan arus. Tidak seperti kapasitor di sistem CDI seperti motor yang lain.

IDI mampu meningkatkan energi pengapian dari 30 mJ menjadi 60 mJ, sehingga durasi pengapian meningkat dari 200 mikro detik menjadi 1200 mikro detik melalui kontrol mikro prosesor. “Pembakaran lebih sempurna dan mudah saat start mesin lho,” ujar Kulkarni.

Besutan ini tersedia dalam 4 pilihan warna; Stallion Black, Titanium Grey, Flame Red, dan Lighting Yellow. “Motor ini dibanderol Rp 16.500.000 (Jadetabek dan Jabar), Rp 16.600.000 (Jateng dan Jatim) dan Rp 16.750.000 (Sumatera Utara dan Pekanbaru),” tambah Mieke, Corporate Communications, PT TVS MCI.

Safety Riding

Setelah acara inti pengenalan Apache RTR 160 kelar. Selanjutnya Jusri Pulubuhu, training director JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting) menyambung acara dengan edukasi dan training safety riding.

Keselamatan rider dalam berkendara, selain dipengaruhi jalan/medan yang baik juga dipengaruhi cara mengemudi rider. “Kecelakaan sering terjadi lantaran jalan rusak, berlubang, dan berlumpur. Ini bisa dihindari dan diatasi dengan pengaturan kecepatan dan safety riding rider,” ulas Jusri.

Dalam edukasinya, Jusri menekankan bahwa rider tidak boleh hanya jadi orang pintar, yakni belajar dari kesalahan (learn by mistake) tapi harus orang yang lebih bijaksana, yaitu dengan belajar mengatasi/menanggulangi kecelakaan sebelum terjadi kecelakaan.

Penulis/foto: Banar