Jakarta - Ada tiga alternatif yang saat ini sedang hangat di Indonesia, yakni mobil murah Low Cost Green Car, mobil hybrid dan mobil berbahan bakar gas. Nah, Suzuki memilih yang mana?
"Sebenarnya memang paling gampang ya mobil murah, itu paling realistis untuk saat ini," ujar Direktur Marketing Suzuki Indomobil Motor, Endro Nugroho.
Endro melanjutkan, mobil murah lebih realistis karena tidak perlu memakan banyak biaya untuk pengembangannya, dan proses manufacturing pun tidak perlu memulai dari awal.
Lain halnya dengan mobil Hybrid. Selain memang masih berharga mahal dan belum adanya kebijakan insentif dari pemerintah, pengembangan mobil hybrid jauh lebih mahal dan rumit. "Terutama proses riset dan development yang tidak murah," ujarnya.
Lalu bagaimana dengan mesin berbahan bakar gas? "Itu sama saja," tegas Endro sambil melanjutkan, "Kalau soal konventer kit, saya yakin sudah banyak yang bagus dan kompeten, tapi kan perlu waktu yang lama juga untuk membangun infrastrukturnya, minimal ketersediaan stasiun pengisian gas, kan masih jarang," kata Endro.
Karenanya, Suzuki lebih memilih untuk mengembangkan mobil murah, yang selain harganya lebih terjangkau, juga irit bahan bakar dan ramah lingkungan. (mobil.otomotifnet.com)