|
OTOMOTIFNET - Sungguh malang nasib lima remaja yang menumpangi Toyota RAV4 bernomor polisi B 8095 NL pada Sabtu dini hari (27/2) minggu lalu.
Di malam menjelang pagi hari itu, tepat di tikungan dari jalan HR. Rasuna Said, Kuningan menuju arah jalan Lattuharhari, Menteng, Jakpus, SUV buatan tahun 2009 yang diduga dikemudikan Rio Hartanto itu ‘terbang’ dan menghantam pagar rumah dinas inspektur jenderal Kementerian Agama RI di jalan Sumenep No.1.
Tiga orang penumpang (Rio, Nikita Putri dan Ervin Januar Tantriyadi) tewas di lokasi. Diduga Januar yang keluar dari dalam mobil dan ditemukan tewas di atas balkon rumah naas tersebut.
Sementara 2 rekannya (Nickolas Christianto dan Lessia) selamat meski harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Ironisnya, kelima orang tersebut juga masih remaja (usia 17-19 tahun) dan tidak memakai safety belt.
Namun begitu, tragedi ini masih misteri. Berita-berita yang beredar setelah kejadian cukup intens. Ada yang menyimpulkan kesalahan terjadi pada kendaraan RAV4 itu.
Bahkan, dikaitkan pula dengan recall SUV buatan Toyota itu yang terjadi di Amerika Serikat. Akibat human error pun cukup menguat di berita-berita Ibukota. Faktor usia yang belum menguasai kendaraan juga mencuat.
|
Sampai, Polda Metro Jaya melalui Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar Selasa (9/3), meminta IU (Importir Umum) untuk menarik kembali RAV4 dari tangan pemilik di Indonesia.
Sungguh pelik memang tragedi Kuningan itu. Namun di luar itu semua, kejadian ini memang masih misteri. Untuk itu, OTOMOTIF coba menganalisa sementara dari berbagai aspek.
Mulai analisa dari pihak kepolisian, pengamat safety driving, sisi teknik RAV4 buatan 2009 itu sendiri sampai tanggapan pihak IU yang memasarkan RAV4 di Tanah Air.
Penulis/Foto: Pj / Antara, Rosa Panggabean, Tigor