Hyundai H-1. Sudah diekspor target 150 unit per bulan |
Namun, nyatanya, hingga kini pihak HMC belum memutuskan, apakah Indonesia atau Vietnam sebagai basis produksi manufacturing mobil asal Korea Selatan itu.
“Sampai sekarang, HMC belum memutuskan akan berinvestasi di mana. Tetapi, kami tetap menyuplai data-data yang dibutuhkan mereka untuk dipelajari,” sebut Jongkie D. Sugiarto, President Director PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI).
Ia menambahkan, pihaknya belum mengetahui apa yang menjadi latar belakang pihak HMC belum juga memutuskan kemana investasinya bakal dikucurkan. “Kami juga tak tahu, apa yang menjadi hambatan mereka. Tetapi, selama mereka membutuhkan data-data, dan kami bisa memberikan, ya kami berikan,” sebut penggemar olah raga tenis lapangan ini.
Selama ini, katanya lagi, HMC belum berinvestasi di Indonesia. Makanya, ia berharap, keputusan itu segera dibuat dan HMC memilih Indonesia sebagai salah satu basis produksi mobil-mobilnya di kawasan ASEAN.
“Kita harap, bukan sekadar perakitan, tetapi manufacturing. Kalau perakitan saja, sih itu sudah dilakukan HMI,” jelasnya.
|
“Kita susah ekspor sejak November 2010 lalu. Per bulannya mencapai 150 unit. Sampai saat ini baru ke Thailand,” ujar Jongkie lagi.
Atas kebijakan itu, untuk model-model lain, seperti Avega, yang akan berganti rupa pada tahun ini, didatangkan dari negara tetangga.
Konsep seperti ini, tak beda jauh dengan perusahaan otomotif Jepang yang menjadikan satu negara sebagai basis produksi untuk kemudian disebar ke negara lain.
Seabgai contoh adalah proyek IMV Toyota Motor Company yang mengonsentrasikan Toyota Kijang Innova diproduksi di Indonesia untuk kemudian dipasarkan ke kawasan ASEAN/Oceania. Begitupun dengan Honda yang meracik Jazz di Indonesia untuk kemudian disebar ke berbagai negara.
Pada rencananya nanti, pabrikan lain juga akan membuat proyek sejenis. Berdasarkan informasi yang diterima, Suzuki, Chevrolet, Nissan dan beberapa mereka lain akan melakukan langkah serupa.
Semoga bukan jadi pasar semata! (mobil.otomotifnet.com)