Chery Luncurkan Mobil Listrik Bersubsidi Untuk Pasar China

billy - Selasa, 9 November 2010 | 10:06 WIB

(billy - )

OTOMOTIFNET – Sudah sepantasnya jika produsen mobil peduli dengan perkembangan otomotif di tanah kelahirannya. Chery, pabrikan mobil asal China menyadari hal tesebut, yang kemudian membawa Chery bekerja sama dengan pemerintah China untuk menumbuhkan populasi mobil listrik di China seperti di negeri paman Sam.

Setelah meluncurkan 2 konsep mobil listrik di Shanghai Motor Show 2009. Chery kembali memperkenalkan model mobil listriknya, yang terbaru adalah Riich M1-EV untuk pasar lokal. Harganya diperkirakan mulai dari 149,900 Yuan atau sekitar Rp 198 juta hingga 229,800 Yuan atau sekitar Rp 315 juta untuk versi termahal.

Kerja sama dengan pemerintah China adalah sebuah bantuan insentif untuk mobil listrik berukuran kecil atau city car. Nilainya 60, 000 Yuan atau sekitar Rp 81 juta. Tentunya ini bisa menjadi daya tarik dan promosi bagi calon pembeli yang berminat dengan Chery Riich M1-EV ini.

City car listrik ini menggunakan spesifikasi mesin listrik bertenaga 54hp. Tenaganya disupplai dari baterai Li-ion 60AH. Untuk urusan topspeed, mobil ini mampu berlari hingga 120km/jam. Sedangkan daya jelajahnya mampu 150 km dalam kondisi baterai penuh.

Asiknya, mobil ini tidak memerlukan tempat pengisian khusus. Karena bisa langsung dicolokkan ke stop kontak rumah 220v. Sayangnya itu bisa menghabsikan waktu anatar 6-8jam.

Namun jangan anggap remeh teknologi ini. Produsen asal China ini menanamkan fitur keselamatan yang cukup mumpuni di mobil ini. Sebut saja fitur air bag, E-ABS dan EPS, cukup meyakinkan bukan? Seperti mobil listrik lainnya, M1-EV juga punya sistem pengereman degeneratif untuk mengisi ulang baterai ketika mengerem

Mobil ini memiliki 5 spesifikasi model yang berbeda. Salah satu kasta tertingginya adalah EV5. Model ini memiliki kelebihan yaitu jarak tempuh yang lebih jauh dengan total 300km. Kelebihan tersebut didapat dari mesin bensin mini yang dapat menghasilkan energi listrik tambahan.

Waduh makin ketinggalan aja nih Indonesia.