|
OTOMOTIFNET - Setelah menggelar sirkus kontes modifikasi di kota Surabaya dan Yogyakarta, kali ini giliran kota Angin Mamiri, Makassar. Bertempat di hall mall GTC Tanjung Bunga (17-18/10) hajatan ini di gelar. Dibanding dengan kedua kota sebelumnya, kali ini animo peserta jauh menurun.
“Memang kontes kali ini jumlah peserta menurun dari tahun lalu hanya 28 peserta modifikasi,” ucap Surya Dharma, Sales dan Marketing Manager, PT Elang Perdana Tyre, pemegang merek ban Accelera dan Forceum.
”Tapi secara kualitas modifikasi sudah mengalami peningkatan. Para kontestan sudah terarah dan berkonsep dalam menganut aliran modif yang dianut baik racing, elegan maupun ekstrem. Tidak campur aduk lagi,” tambah Surya.
CRV putih ini berani motorized bodi | Hadji Kalla main dealer Toyota show off dengan Yaris DJ-nya. |
Makassar yang dulu menjadi basis gaungnya aliran ekstrem kini berkurang, tren modif elegan juga mulai menjadi virus tersendiri. Aplikasi gaya VIP Jepang dengan pernak-pernik Garson mulai marak.
Menjejalkan velg Forged yang harganya tergolong selangit juga telah menjadi personalisasi tersendiri. Tema racing juga sudah mulai terarah tetapi masih malu-malu kucing untuk bereksperimen dengan jeroan mesin.
Lantas, apakah aliran ekstrem sudah kiamat? Terlalu dini untuk mencap seperti itu. Andi Makasau yang merupakan dedengkot ekstrem yang kali ini turun dengan Estilo bergaya drag menyabet king racing ikut urun rembug.
“Ekstrem di Makassar hanya mati suri, saya ada Ferio kelinci percobaan yang dipersiapkan untuk tahun depan. Pastinya jauh lebih ekstrem” ungkapnya.
Arya pembesut Honda Jazz yang menjadi King of ACC Makassar menambahkan, walaupun mobilnya bertema ekstrem namun semua masih fungsi dan tidak hanya showcar!
“Jazz ini menemani saya pergi ke kampus maupun hang out di Losari,”timpal penyuka badminton ini. Lebih bijak dalam mensikapi fungsi dan safety, tanpa melupakan detail serta finishing.
Penulis/Foto: Andi Okta