|
OTOMOTIFNET - Bulan Juli-Agustus lalu, PT Nissan Motor Indonesia (NMI), ATPM mobil Nissan datangkan dua produk built-upnya dari Jepang. Selain sport car Fairlady Z, NMI juga hadirkan Micra. Di acara bertajuk ‘Explore The Nissan Nation’ di Jakarta dan Bandung itu seluruh wartawan dan masyarakat umum diberi kesempatan tes Micra.
Apakah program NMI itu ada hubungannya sama proyek Nissan global compact car yang akan bikin eco car untuk dipasarkan di seluruh dunia?
B02E
Awal Oktober lalu, Nissan Motor Co., (NMC) Jepang telah merilis sketsa new global small car platform Micra/March (lihat foto). Proyek ini akan menciptakan sebuah kendaraan ramah lingkungan, hemat bahan bakar dan harga terjangkau. Dan dijual ke seluruh dunia.
Sketsa yang telah dirilisnya itu rencananya bakal tampil dan diluncurkan pertama kali di Thailand, Maret tahun depan. Selain India dan Thailand, disebutkan pula negara lain yang jadi lokasi diproduksinya. Indonesia kah itu?
|
|
Nah, sumber OTOMOTIF di Indonesia menyebutkan proyek tersebut juga akan dilakukan di Tanah Air. Mobil kompak sekelas Micra itulah yang bakal jadi mainan baru NMI untuk dipasarkan di sini tahun depan.
Dan akan diproduksi di pabriknya di Cikampek, Jawa Barat. Saat ini sedang dalam tahap persiapan, baik fasilitas pabrik sampai penyediaan spare part.
“Kode produksinya adalah B02E yang akan bersaing di bawah Toyota Yaris, Suzuki Swift dan Honda Jazz dengan harga di rentang Rp 150 jutaan,” bisik sumber terpercaya itu.
Kalau menyimak kabar itu, kemungkinan besar memang Indonesia lah yang menjadi negara lain yang memroduksi new global compact car ini. Karena disebutkan pula ada tiga tipe bodi yang jadi proyek global ini.
Pertama, hatchback mungil seperti sketsa yang dirilis itu, kodenya X02A. Kedua adalah sedan berkode L02B dan terakhir tipe small MPV yang kemungkinan berdimensi sedikit lebih panjang dari hatchback (kode W02C).
Soal mesin, sepertinya tetap akan pakai dapur pacu March maupun Micra yang mengadopsi beberapa tipe; 1.200 cc bensin, 1.300 cc bensin, 1.400 bensin, 1.500 cc bensin dan diesel dan 1.600 cc bensin.
Walau begitu, sumber OTOMOTIF menyebut hanya dua engine yang sedang dipersiapkan NMI untuk pasar lokal. Yakni, bensin 1.300 cc dan 1.500 cc. Kalau benar demikian, artinya mesin 1.300 cc jadi pilihan mesin baru sementara yang 1.500 cc sama dengan Grand Livina dan Livina hatchback (HR15DE).
Harga yang kabarnya bermain di Rp 150 jutaan itu, boleh jadi disesuaikan pula dengan kapasitas mesinnya. Mesin 1.300 cc diset di bawah Rp 150 juta, sedangkan 1.500 cc diposisikan di atas Rp 150 jutaan yang akan bertarung sama Yaris, Swift dan Jazz.
Pihak NMI memang belum banyak mengungkapkan keberadaan global car ini. Namun kalau melihat indikasinya seperti saat mendatangkan Micra, kemungkinan besar proyek ini bukan omong besar. Ketika Micra dipamerkan, pihak NMI emang hanya bilang untuk tes pasar.
Tapi, coba kita perhatikan sebelum kehadiran Grand Livina beberapa tahun lalu. NMI juga tes pasar Nissan Latio ke Indonesia. Terlebih tes pasar menjelang kemunculan Grand Livina yang punya kemiripan tampang dan mesin.
Indikasi lain, juga pernah diutarakan Takayuki Kimura, president director NMI dalam sebuah acara press conference rencana jangka menengah (MTP/Mid-Term Planning) Nissan, Juni lalu di Pluit, Jakut.
“Kami akan meluncurkan affordable car,” ungkap pria 44 tahun ini. Seperti apa mobilnya itu, Kimura saat itu hanya jelaskan banyak kemungkinan model, seperti hatchback, SUV atau MPV. “Intinya mobil itu harus sesuai dengan keinginan konsumen Indonesia,” bilangnya.
Soal lokasi produksi, pria yang dijuluki Livina Boy itu mengatakan mobil tersebut bisa saja diproduksi di Indonesia atau di negara Asean lain. “Intinya bukan diimpor dari Jepang.”
Nah, Indonesia kah salah satunya?
Penulis/Foto: Tim Otomotif / Nissan, Reza, Salim