Kisah Honda Freed Seberangi Laut Ketapang-Gilimanuk

Iday - Kamis, 9 Juli 2009 | 08:55 WIB

Tes drive Honda Freed pada tahun 2009 (Iday - )

OTOMOTIFNET - Usai pemotretan di kawasan candi Prambanan, kami memutuskan segera melanjutkan separuh perjalanan yang masih tersisa. Target kami hari itu, secepatnya meninggalkan ujung pulau Jawa untuk menyeberangi selat Bali.

Lepas dari gerbang candi Prambanan, kami menuju Jawa Timur dengan memilih jalur yang melalui wilayah pegunungan di Cemorosewu dan Magetan.

Dipilihnya jalur ini karena memiliki struktur pepohonan dan jalan yang lebih mulus, ketimbang jalur lain yang datar dan sangat ramai dengan kendaraan.

Jalur yang kami pilih ternyata benar sesuai prediksi. Tim mampu mengeksplorasi indahnya jalur jalan yang bersusun di antara lereng pegunungan dan diselingi dengan rimbunnya pepohonan yang berada ditepi jalan.

Beberapa kali kami melakukan pengambilan gambar Honda Freed di wilayah ini untuk memaksimalkan waktu tempuh dalam perjalanan. Sayangnya saat menjelang sore hari, kondisi hujan tiba-tiba turun dari langit wilayah Kabupaten Magetan.

Tantangan lain datang dari kondisi jalan berlobang dan bumpy yaitu arah menuju Kabupaten Madiun dan Nganjuk. Justru dengan kondisi seperti ini kami bisa merasakan ketangguhan Freed di berbagai medan.

Selama perjalanan hingga memasuki areal lumpur Lapindo Sidoarjo, Pasuruan hingga Probolinggo, transportasi lancar tanpa macet. Tapi kami memutuskan istirahat sejenak untuk membuang letih dan menghapus dahaga.

Perjalanan dilanjutkan kembali menuju kabupaten Situbondo. Hmm, jalur dari Probolinggo menuju Situbondo cukup mulus, namun hujan badai yang sangat deras membuat tim harus was-was dengan jarak pandang maksimal 5 meter.

Saat itu nyaris mengalami kejadian buruk, ketika akan menyalip truk, salah satu ban Freed keluar jalur aspal. Untungnya kemudi Freed tetap mudah dikendalikan hingga lolos dari maut.

Meskipun kondisi cuaca sangat tidak bersahabat, kami bertekad melanjutkan perjalanan hingga ke Bali. Karena sederet jadwal di Bali sudah disusun buat esok harinya. Seandainya kami putuskan menginap di daerah Situbondo, maka semua jadwal bisa berantakan.

Nyaris dini hari, kami mulai memasuki jembatan penyeberangan di Ketapang Banyuwangi. Tepat pukul 03.30 wib, Honda Freed memasuki kapal penyeberangan menuju Gilimanuk di ujung barat pulau Bali.

Karena jaraknya tidak terlalu jauh, penyeberangan ditempuh hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Lumayan, kami bisa manfaatkan untuk beristirahat.

Dengan modal istirahat setengah jam, tim langsung bergerak keluar pelabuhan Gilimanuk dan melanjutkan perjalanan hingga menuju Hotel Segarra Bali. Dan kami tetap merasa nyaman berada di atas Honda Freed selama 24 jam lebih.

Bahkan di daerah Denpasar Bali, kami sempat melalui jalur sempit dan macet di pasar tradisional Denpasar. Itu karena kami memanfaatkan petunjuk dari GPS yang memandu kami. Tidak ayal perhatian orang kembali tertuju pada sosok unik Freed.

Ahirnya kami tiba ditempat tujuan di daerah Sanur Bali. Kami pun spontan berteriak, “Baliiiii, I am comiiiiinggg...!”. Sederet aktivitas selama di Bali, tentunya tak kalah seru dengan cerita sebelumnya. Tunggu cerita kami selanjutnya.

Penulis : Tim OTOMOTIFNET
Foto : Uda, Heri