Solo - Burn Out Solo 2015 yang dihajat pada beberapa waktu lalu (5/9) lalu di Gelora Pemuda Bung Karno, Manahan Solo. Kegiatan itu persiapan cukup singkat, hanya satu bulan. “Nama event itu seperti roda belakang mobil or motor yang spin kencang dan hasilkan asap.
Anggota Polwan ikut beraksi di kegiatan Kustom Kulture
Maknanya, asap tersebut akan kemana-mana. Mengalir saja dan berhasil menjadi perhatian,” ungkap Ardiyan Taufik, dari komunitas Kick Tengkleng Motor Cullinary (KTMC). Komunitas ini adalah penggagas acara.
Kegiatan yang dananya patungan ini ternyata ramai penonton
Bisa jadi hal itu benar adanya. Karena meski hanya merupakan kegiatan sehari tetapi terbilang meriah. Paling tidak bisa dilihat dari hadirnya sejumlah koleksi terbatas dari penggemar Kustom Kulture di seputaran Surakarta. Hadir sekitar 40 unit mobil dan tak kurang dari 100 unit motor baik orisinal maupun yang berlabur unsur kustom yang kental.
Selain barisan kendaraan klasik, ada juga sarasehan, aksi pinstriper, sampai komunitas sepeda
Diantaranya Honda Custom berbasis CB 450 yang bodinya berselimuti carbon kevlar. Ada pula Harley-Davidson Sportster yang punya nama Barry in Heaven. Termasuk sebuah Triumph GT 50 yang punya julukan Flying Don Juan.
Koleksi pasukan Solo Vintage Trail (SVT) yang berisi motor trail vintage juga telah memikat pengunjung berhenti beberapa waktu untuk mengamati. Di situ tampil sejumlah motor trail klasik seperti Suzuki TS, Yamaha DT, maupun Honda XL 125. • (otomotifnet.com)