Sebelum Mudik, Periksa Semua Cairan di Mobil Anda!

billy - Jumat, 19 Juli 2013 | 14:40 WIB

(billy - )

Artikel ini disponsori oleh Castrol Magnatec,
info perlindungan kendaraan Anda kunjungi castrolmagnatec.com


Jakarta – Tak terasa, kurang dari sebulan lagi tiba waktu libur Lebaran yang diselingi tradisi mudik. Ajang silaturahmi sekaligus berkumpul dengan keluarga ini menjadi salah satu agenda yang paling ditunggu sepanjang tahun.

Agar tak terjadi hal yang mengurangi keceriaan saat mudik, ada baiknya kendaraan yang dipakai dalam kondisi prima. Periksa atau ganti semua kelengkapan pada mobil, termasuk cairan seperti oli mesin, oli rem, oli transmisi dan cairan wiper. Tenang, pengecekannya bisa dilakukan sendiri dan tidak terlalu ribet. Bahkan bisa dilakukan sambil menunggu waktu berbuka puasa!

Oli Mesin
Langkah pertama bisa mengecek kondisi oli mesin. Ibarat darah, pelumas atau oli sangat vital buat kendaraan. Pelumas dapat meningkatkan kerja mesin dan menentukan panjang pendeknya umur mesin. Tak sulit kok untuk mengeceknya.

Memeriksa oli mesin yang paling gampang adalah ketika kunci kontak di-ON-kan, lampu indikator oli akan hidup. Lalu starter. "Tunggu sekitar 1-3 detik, jika lampu itu mati, tandanya oli masih ada dan sistem pelumasnya berjalan bagus," jelas Usman Adie, Techical Manager Toyota Team Indonesia.Lampu indikator akan menyala atau mati-menyala, ketika olinya kira-kira tinggal 1 liter jika ada gangguan atau bocor.

Pemeriksaan volume oli bisa juga dilakukan dengan bantuan dipstick yang sudah tersedia pada setiap kendaraan. Pengecekan sebaiknya sebelum mesin hidup atau kondisi mesin dingin. Parkir mobil pada permukaan datar. Cari dipstick yang biasanya berada di bagian atas bongkahan mesin. Tak sampai 5 menit untuk mendapatkannya.

Cabut dipstick dari lubangnya, lalu bersihkan ujungnya pakai tisu atau kain lap. Kemudian celupkan lagi ke dalam mesin, cabut kembali. Ingat, dipstcik-nya jangan dibalik (ujungnya di posisi atas) agar bisa diketahui oli berada di level mana. Pada ujung dipstick ada dua tanda, F (full) dan E (empty).

Yang bagus antara F dan E. Jangan lebih dari F karena nanti bisa mengganggu kinerja mesin. Kalau di bawah E, jangan langsung ditambah. Tetapi periksakan dulu, apakah ada yang bocor atau gangguan sistem pembakaran," lanjutnya. Kalaupun harus ditambah, kurang dari 1 liter.

Oli Transmisi

Pemeriksaan oli transmisi juga tak kalah penting untuk memastikan kenyamanan saat mudik Lebaran nanti. Ada beberapa langkah perawatan ringan yang bisa diketahui lebih dini.

Merujuk perawatan berkala remondasi pabrikan, batasan tempuh untuk penggantian oli transmisi mencapai 100 ribu km. “Lebih cepat diganti bisa lebih awet,” saran Sarmilih, service manager Suzuki Pondok Indah, Jaksel. Seraya menyebut batasan anjuran di kisaran 40 ribu km hingga 50 ribu km.

Mengingat kinerja transmisi matik yang kerap ‘disiksa’ dalam kondisi kemacetan terus menerus di wilayah perkotaan seperti Jakarta misalnya. Sarmilih menjelaskan, biasanya untuk penggantian oli transmisi yang lebih cepat ini hanya mengganti oli pada tabung bawah di wilayah sekitar karter.

Istilah teknisnya, ditap atau diisi ulang lagi. Penggantiannya hanya menghabiskan tiga liter oli transmisi. Selanjutnya oli transmisi baru akan bersikulasi otomatis dengan sisa oli yang bertahan. Langkah seperti ini lebih hemat dari segi alokasi biaya.

Dibandingkan dengan metode penggantian ulang secara menyeluruh yang membutuhkan oli transmisi antara 12 liter hingga 15 liter. Tujuan dari metode pengurasan ini agar ruang transmisi lebih bersih dan tidak meninggalkan sisa oli lama.

Langkah ini wajib dijalankan sesuai rekomendasi pabrikan di jarak tempuh 100 ribu km. Namun, jika sering dihadapkan dengan kondisi jalanan macet, metode pengurasan sebelum mencapai 100 ribu km akan lebih baik.

Oli Rem
Selanjutnya, ketahui kondisi oli rem, terutama dari bagian yang terlihat di tangki, sudah penuh apa atau berkurang. Bila pelumas ini berkurang akan mempunyai dampak yang cukup fatal dalam menghentikan laju kendaraan.

Chandra dari Cakra Motor di pusat onderdil Duta Mas Fatmawati, Jaksel memberi masukan, "Cek keadaan minyak rem dengan melihat takaran yang terdapat pada tabungnya, bila minyak rem sudah menyusut harus langsung menambahkannya sesuai dengan takaran yang terdapat pada tabung minyak rem pada mobil, setelah minyak rem diisi penuh kembali, kocok rem dengan menekan pedal rem berkali-kali supaya tekanan yang terdapat pada rem menjadi pas dan tidak terasa terlalu dalam menekan pedal rem mobil," ujarnya.

Minyak rem dapat dibeli di bengkel-bengkel oli terdekat dengan berbagai macam merek. "Isi minyak rem sesuai standar pabrikan, bila pabrikan menyuruh untuk mengisi minyak rem dengan spek DOT-3 maka isi dengan DOT-3 jangan mengisi dengan DOT-4," tambahnya.

Radiator Coolant
Hampir seratus persen mobil yang beredar di Tanah Air memakai radiator. Dan cairan di dalamnya juga tak luput dari pengecekan sebelum bepergian. Pasalnya, piranti ini mendukung ademnya suhu mesin dan menghindari overheating, alias panas berlebihan.

Terpenting, kenali posisi cairan di tabung reservoir masih pada level aman, yaitu antara maksimum dan minimum. Kalau ada kebocoran pasti langsung terbaca. Jumlah air di tabung ini akan berkurang. "Cairan di tabung ini akan berkurang lebih dulu dibanding pada radiator," buka Farid M., juragan bengkel Oto Design di Pejaten, Jaksel.

Kalau berkurang, sementara bisa ditambah dulu dengan cairan radiator yang banyak dijual di pasaran. Namun sebaiknya dicek ke bengkel khusus radiator. Karena kalau berkurang, artinya ada rembes atau bocor. Anda enggak mau mobil ngadat ketika liburan karena kebocoran ini bukan?

Mengontrol tabung utama radiator pun tidak diharamkan. Syaratnya cuma satu, lakukan saat mesin dingin. Karena panas! Kalau airnya berkurang juga, berarti kebocorannya lumayan parah.

"Mengontrol radiator, selain air, periksa juga tutupnya. Apakah masih menutup dengan benar?" imbuhnya. Kalau sudah tidak bagus, kan jadi bisa sekalian diganti.

Cairan Wiper
Cairan wiper adalah zat aditif yang mampu membersihkan kaca mobil dari kotoran-kotoran yang menempel, jadi sangat membantu untuk berkendara di kala hujan. Memang banyak cairan yang bisa dipilih. Paling mudah, tambahkan saja air biasa. Namun tentunya fungsi washer jadi asal pembasuh tanpa unsur membersihkan.

Nah, kalau ada yang ingin memanfaatkan cairan wiper aftermarket, perhatikan cara pakainya. Ada yang bisa langsung tuang, ada pula yang dicampur dengan air biasa.

Mirip seruan Dede Luis dari Kirana Motor, Duta Mas Fatmawati, Jaksel. "Isi air pada tabung air wiper sesuai dengan takaran pada tabungnya, lalu campurkan dengan cairan wiper dan semprotkan washer kaca mobil lalu bilas dengan wiper pasti hasilnya langsung kinclong," katanya. (mobil.otomotifnet.com)