Ustadz Aswan Faisal, Pesan Buat Pemudik

billy - Senin, 29 Agustus 2011 | 07:29 WIB

(billy - )


Pakai motor kalau kena macet
Menyebut nama ustadz Aswan Faisal mungkin banyak biker belum ngeh. Tapi kalau menyebut Uje, pasti langsung tahu orangnya. Ustadz Aswan, panggilan karibnya adalah kakak kandung ustadz Jefry Al Bukhari (Uje). Suara dan gayanya memberikan tauziah sangat mirip. Kalau disandingkan bagai piston dibelah dua.

Mereka 5 bersaudara yang lahir dari keluarga da'i. Karena ibunya juga seorang pendakwah, yaitu ustadzah Dra. Hj. Tatu Mulyana. Enggak perlu heran kalau sejak kecil ustadz Aswan mendapat pendidikan Islam yang sangat kuat.

Tiga putranya menurunkan kepandaian dakwahnya. Kakak sulungnya, Alm. ustadz H. Abdullah Riyad, merupakan Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, Singapura.

Ustadz Faisal sejak lulus sekolah dasar melanjutkan pendidikannya di pesantren. Gaya pendidikan pesantren sangat kuat melekat dalam diri ustadz Aswan, tidak boleh sembarangan gaul. "Sehingga untuk merasakan hidup di luar sangat jarang. Beda dengan Uje yang sangat akrab dengan dunia biker," cerita ustadz kalem ini.

Pengalaman ustadz Aswan bermotor tergolong minim. "Paling dibonceng motor kalau mau ceramah dan jalanan macet parah. Standar aja," jawabnya kalem.

Saat MOTOR Plus temuai ustadz sedang memberikan tauziah soal jalan ke surga. "Orang kalau ditanya soal mati, lebih banyak yang takut. Tapi kalau ditanya ingin masuk surga, semua ingin. Padahal kalau mau merasakan surga pasti mati. Jadi kematian merupakan kewajiban setiap manusia," terang ustadz jebolan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Jayanti, Tangerang.

Ustadz Aswan ini memang sejak kecil bercita-cita menjadi da'i. Saat kedua orang tuanya memasukkannya ke pesatren, bersama kakaknya pun ia menurut. "Beda dengan Uje, yang sempat jebol dari pesantren. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi," kekehnya. 

Soal mudik pakai motor, di satu sisi ustadz sangat kagum dengan sifat kekeluargaan masyarakat kita. Sebab, untuk bersilaturahmi kepada keluarga, masyarakat rela menempuh perjalanan ratusan kilometer dengan motor. Hujan dan panas diterjang demi berkumpul bersama keluarga tercinta. Untuk itu, ustadz berkulit putih ini berpesan buat pengendar yang mudik dengan motor,

"Subhanallah semoga Allah memberikan kekuatan. Mudik dengan motor membutuhkan stamina yang sangat kuat apalagi yang membawa serta keluarga. Jangan lupa berdoa sebelumnya, jangan memaksakan diri agar tetap sehat dan selamat sekembalinya di Jakarta nanti," sambutnya ramah. Amin, semoga.     (motorplus-online.com)