Kalau Mau Berkembang, Harus Ada Mobil Diesel Rp 100 Jutaan

billy - Rabu, 19 Januari 2011 | 12:01 WIB

(billy - )


Jakarta - Mobil diesel mulai naik daun seiring dengan isu pembatasan dan kenaikan BBM yang bakal terjadi di Indonesia. Tapi sayangnya, sejauh ini mobil-mobil diesel yang dipasarkan di Indonesia masih terbilang mahal dibanding mobil bermesin bensin.

Ambil contoh Hyundai yang dengan berani memasarkan hatchback bermesin diesel, i20. Varian bensin paling tinggi dibanderol seharga Rp 192,5 juta untuk tipe SG A/T, bandingkan dengan diesel i20 CRDI yang dibanderol seharga Rp 197,750 juta.

Atau kalau mau lebih konvensional, tilik harga Kijang Innova diesel yang dibanderol paling murahnya saja tipe E M/T seharga Rp 229,5 juta. Sementara tipe bensin J M/T dibanderol seharga Rp 184,9 juta.

Selebihnya, banderol harga mobil-mobil diesel berada diatas kisaran Rp 200 jutaan ke atas, seperti Chevrolet Captiva seharga Rp 319 juta untuk tipe FWD Diesel A/T. Toyota Fortuner seharga Rp 370,7 juta dan Ford Everest seharga Rp 330 jutaan.

Begitu juga penjual mobil khusus diesel yang legendaris dengan modelnya ISuzu Panther, sekarang banderol harganya untuk tipe SMART-H     saja sudah Rp. 204.6 juta.

Padahal, menurut Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian, Rizwan Alamsyah, yang juga memasarkan mobil diesel Pajero Sport, seharusnya kalau mau berkembang, harus ada mobil diesel yang berharga dibawah kisaran Rp 200 jutaan.

"Bahkan, kalau bisa harus diperbanyak mobil diesel yang berharga Rp 100 jutaan, rentang harga tersebut kan paling besar pasarnya, sejauh ini kan belum ada," papar Rizwan.

Karena bila produsen berusaha menyesuaikan produk-produk dieselnya agar bisa ditawarkan dengan banderol harga sesuai dengan daya beli masyarakat kebanyakan, buka tidak mungkin pasar mobil diesel akan terus berkembang. (mobil.otomotifnet.com)