Fuel Cell Daihatsu, Hasil Pengolahan Air Murni dan Hidrogen

Editor - Minggu, 1 Agustus 2010 | 07:48 WIB

(Editor - )


Mesin dan motor penggerak listrik semuanya berada di bagian bawah, diklaim bakal kurang cocok di negara-negara yang biasa dilanda banjir. Karena akan berbahaya bagi pengendara

OTOMOTIFNET - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan tenaga listrik untuk menjalankan motor listrik pada mobil. Selain dengan penggabungan penggunaan mesin bbm untuk membantu memberikan tenaga pada motor listrik, juga dengan cara pemanfaatan bahan bakar air seperti air destilasi dicampur dengan bahan bakar hidrogen.

Salah satu teknologi masa depan yang dipamerkan oleh Daihatsu adalah mobil dengan prototipe fuel cell, berbahan bakar air dan hidrogen. Teknologi mobil listrik yang tergolong baru ini sudah pernah di pamerkan oleh Daihatsu tapi masih banyak yang perlu dikembangkan. Karena untuk bodi dan kerangka mobilnya sendiri belum ada.

“Sebenarnya mobil listrik konsep ini merupakan mobil yang telah mengadopsi teknologi masa depan dari Daihatsu. Kendati modelnya belum ada, namun sirkuit dan cara kerja mesin penghasil listrik yang menggerakkan motor traksinya sudah ada. Di Jepang sendiri mobil ini diprediksi baru akan dipopulerkan pada 2015 mendatang,” ungkap Satriyo Budi Utomo, Product Specialist & Product Planning Department, PT Astra Daihatsu Motor.

Cara kerjanya sendiri sebenarnya cukup kompleks, karena menggunakan bahan bakar hidrogen dan air distilasi. Yaitu air dan hidrogen yang dipompakan kedalam baterai utama, kemudian udara bertekanan juga di masukkan. Jalur udara bertekanan ini ada dua, yaitu udara dingin dan panas, yang berfungsi untuk menekan air distilasi dan hidrogen ke dalam kisi-kisi baterai utama.

Nah, dari baterai utama inilah tercipta arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan motor traksi roda depan. Selain mengalirkan tenaga listrik ke motor traksi, baterai utama juga menyisihkan tenaganya di baterai cadangan.

“Namun yang paling boros digunakan adalah air distilasi, karena inilah yang menciptakan arus listrik lebih banyak. Sementara penggunaan hidrogen tidak akan terlalu banyak. Karena menggunakan bahan bakar air, maka yang keluar melalui pipa pembuangannya nanti juga berbentuk tetesan air,” imbuh Satriyo kemudian.

Dengan sistem kerja tersebut, tentunya kendaraan listrik dari Daihatsu yang satu ini bakal lebih aman. Sayangnya harga hidrogen untuk saat ini masih cukup tinggi. Namun diperkirakan paling lambat tahun 2015, di Jepang mobil ini akan mulai di produksi.


Penulis/Foto : Uda