Perawatan Transmisi Automatic, Ribet Gak Ya?

Editor - Senin, 12 April 2010 | 13:04 WIB

Perawatan Transmisi Automatic, Ribet Gak Ya? (Editor - )



Secara teknis, ATF berada di 2 wadah di transmisi matik, yakni bak oli dan torque converter.  Kalau hanya sekadar mengganti ATF di bak oli, kira-kira dibutuhkan antara 3 liter sampai 5 liter oli transmisi dan mesin dalam kondisi off. 

Rentang penggantian ATF di bak penampung ini lebih pendek dari metode pembilasan yang mencakup keseluruhan, termasuk di torque converter.  Untuk proses penggantian dengan pembilasan (flush) dibutuhkan ATF dengan jumlah jauh lebih banyak. Mobil konvesional seperti Toyota Avanza, Suzuki SX4, atau Nissan Grand Livina misalnya, membutuhkan ATF antara 8 liter hingga 10 liter.

Untuk menjamin kerja yang sempurna, kini pabrikan sudah menyediakan ATF bermerek sama dengan mobilnya, yang merupakan part genuine.  Misalnya Nissan ATF D, Nissan ATF J (Navara), Nissan ATF CVT NS2V, Honda ATF, Honda CVTF, Toyota Genuine ATF, atau BMW.

Selain ATF original  ini, di pasaran juga tersedia merek-merek lain dengan harga antara Rp 65 ribu sampai Rp 125 ribu per liter. Pilihlah oli dengan merek ternama atau yang bisa dipertanggung jawabkan kualitasnya.

Singkatnya, semakin peduli sang pemilik mobil terhadap kondisi ATF, semakin terjaga mekanisme kerja transmisi matik secara keseluruhan.

Cara mengecek oli transmisi matik
Dalam pemakaian mobil sehari-hari, perlu juga dilakukan pemeriksaan oli transmisi matik. Baik untuk melihat volume maupun memeriksa kondisi cairannya.

Ada beberapa mobil yang sudah tidak menggunakan dipstick  di transmisinya. Untuk mobil seperti ini, satu-satunya cara memeriksanya adalah dengan memperhatikan lampu indikator di dasbornya. Biasanya ditandai dengan simbol roda gigi.

Berikut cara pemeriksaan ATF dengan metode manual yang bisa dilakukan sendiri.
•    Periksa kondisi oli secara faktual melalui dipstick  transmisi otomatis.

•    Jumlah ATF di transmisi harus dilihat dalam dua kondisi: dingin dan panas. Dalam kondisi dingin (sebelum mobil dihidupkan) oli harus berada di batas “COLD”.

•    Hidupkan mesin selama beberapa saat sampai mencapai suhu kerja. Setelah mesin dimatikan (kondisi panas), oli harus berada di tanda “HOT” pada dipstick.

Penulis: Toni
Foto: Indra Aditya