Misteri Kebohongan Volkswagen Pada Dunia

Bagja - Selasa, 29 September 2015 | 14:04 WIB

(Bagja - )


Jakarta - Kedengarannya seperti rencana jahat di film action bertemakan konspirasi. Sejak 2009, Volkswagen (VW) telah menginstal software ilegal di 482.000 unit mobil "diesel bersih" VW yang dijual di AS.

Masalahnya, software yang kabarnya dibuat oleh Bosch ini hanya bekerja ketika sedang diuji emisi. Selebihnya, mesin diesel VW bebas memuntahkan berbagai gas beracun, cenderung mirip dengan Metromini dan Kopaja, hanya saja di Indonesia terjadi secara terbuka, sementara VW memilih untuk diam-diam.

Mengetahui kebohongan tersebut, regulator pun marah. Jumat lalu, badan perlindungan lingkungan di Amerika, Environmental Protection Agency (EPA) mengumumkan bahwa VW telah sangat terang-terangan melanggar Clean Air Act. 

EPA tidak hanya meminta VW untuk memperbaiki semua mobil yang terkena dampak tersebut, tapi juga menuntut denda mencapai 18 miliar USD. Pun dengan Departemen Kehakiman yang sedang mempertimbangkan tuntutan pidana.

VW ada dalam masalah besar. CEO, Martin Winterkorn, sudah mengundurkan diri. Penjualan di AS untuk mobil diesel produksi tahun 2015 dan 2016 dihentikan dan sekarang bersiap memperbaiki jutaan mobil yang terkena dampak di seluruh dunia. Sementara itu, harga saham VW telah jatuh, kehilangan sepertiga dari kapitalisasi pasar di minggu terakhir.

Skandal ini menimbulkan pertanyaan besar: Mengapa VW menipu? Dan mengapa begitu mudah bagi VW untuk menghindari regulator selama bertahun-tahun? 

Sejak 2009, kita sekarang baru tau, VW telah memasukkan kode yang rumit pada software kendaraannya, yang bisa membaca kemudi dan gerakan pedal. Ketika gerakan dianggap bahwa mobil sedang diuji untuk emisi nitrogen oksida di laboratorium, mobil otomatis merubah kontrol polusinya menjadi lebih bersih.

Regulator tidak melihat tipu muslihat ini selama bertahun-tahun. Namun ditemukan oleh kelompok independen, International Council on Clean Transportation, yang ingin menyelidiki mengapa ada perbedaan kadar emisi antara tes laboratorium dan real di jalan raya pada beberapa mobil diesel VW.

Dan ada penemuan mengejutkan! Di jalan raya, VW Jetta memuntahkan 15 sampai 35 kali lebih banyak nitrogen oksida dari batas yang diijinkan. VW Passat memuntahkan 5 sampai 20 kali lebih banyak. Mobil-mobil ini memuntahkan lebih banyak polusi daripada yang mereka torehkan di laboratorium.

Pada bulan Mei 2014, regulator polusi udara di California dan EPA memerintahkan VW untuk menyelidiki dan memperbaiki masalah emisi tersebut, dan perusahaan mengklaim bahwa mereka telah melakukannya. Sekali lagi, mobil punya emisi yang bersih saat pengujian di laboratorium, tapi di jalan raya sangat berbeda hasilnya.

EPA pun benar-benar marah dan menekan VW, bahkan juga mengancam tidak akan menyetujui pemasaran ribuan unit mobil 'diesel bersih' VW. VW akhirnya mengakui keberadaan software ilegal tersebut. Skandal terjadi.

Mengapa VW melakukan tipuan itu? Kontrol emisi NOx kemungkinan bisa mengkebiri performa mobil ketika diaktifkan. Sudah banyak keluhan kontrol emisi mempengaruhi torsi dan akselarasi mobil, sehingga kurang menyenangkan untuk dikendarai. Banyak pemilik mobil yang mematikan kontrol emisi, meski mereka tau itu melawan hukum. Apalagi dilakukan secara massif oleh perusahaan raksasa seperti VW.

Episode ini juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan kendaraan diesel bersih. Diesel bersih tampaknya menjadi teknologi yang benar-benar menjanjikan secara teori, jarak tempuh lebih jauh karena irit bahan bakar, pun emisi gas buang yang bersih.

Tapi seluruh skandal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang seberapa baik mobil benar-benar dapat mencapai kedua poin diatas dalam kondisi real di jalan raya? (mobil.otomotifnet.com)