Syahrul Amin, runner-up MP 1 Grand Final Motoprix di sirkuitmenjadi salah satu kandidat kuat juara MP1 Grand Final Motoprix di sirkuitBukit Mario, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (17/10).
Meski gagal menjadi juara kelas MP1 Grand Final Motoprix,penampilannya membuat kubu Andi Farhat ketar-ketir. Bagaimana tidak, timnya,Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Bahtera Racing Team datang tergolong telat akibatmasalah administrasi.
Hal ini membuatnya tidak cukup banyak waktu untuk menjajalsirkuit yang baru pertama kali dipakai event tingkat nasional ini. “Kami barudatang jam 8 pagi, langsung latihan sebentar lalu ikut kualifikasi,” terangSyahrul.
Menariknya ia seakan tak menemui kendala dalam mempelajarisirkuit ini untuk balapan di malam harinya. Bahkan ia kerap terlibatpertarungan untuk memperebutkan juara di empat race, termasuk dua race di kelasMP2. Seakan sudah bolak-balik balapan di sirkuit ini.
Padahal saat itu motor belum banyak disetting. “Cuma gantigir saja sebelum race 1, terus ganti gigi rasio sebelum race 2. Data settingenggak punya, langsung gas aja,” terang Novi, bos Bahtera Racing Team.
Syahrul finish kedua di belakang Andi Farhat di race 1 kelasMP1. Jaraknya hanya terpaut 0,2 detik saja dari pembalap Astra Motor RacingTeam tersebut. Di race 2, Syahrul menjadi juara sementara Andi ketiga.
Namun poin awal Andi lebih besar (25 poin) dari Syahrul (16poin). Sehingga ketika diakumulasi dengan hasil dua race yang dikonversi kepoin baru, hasil akhir menempatkan Andi sebagai juara. Meski demikian SyahrulAmin membuktikan diri ia lawan yang ‘berbahaya’.