Lampung - Pelek mobil Anda kerap kotor dengan debu dari kampas rem? Dua unit mobil program Long Term Test(LTT) produk aftermarket garapan PT Dirgaputra Ekapratama(DEP) dan OTOMOTIF, juga mengalami hal serupa. Resmi dilepas dari Santika Premier Dyndra Hotel & Convention, Medan, Sumut(6/11) lalu. Langsung disuguhi trek Medan, Sumatera Utara menuju Pekanbaru, Riau. Lanjut Padang, Sumbar ke Jambi, Palembang, Sumsel dan Lampung. Totalnya sudah 2.500 km lebih dan debu hitam sudah menghiasi pelek depan Toyota Avanza G dan Innova G. Berbahayakah?
Pertanyaan serupa juga sering ditanyakan ke redaksi OTOMOTIF. Kondisi debu kerap ditemukan pada mobil yang sudah menggunakan rem cakram. Apakah ini pertanda kampas rem mudah menipis? “Anggapan ini sering ditemukan, namun untuk produk berkualitas sudah ada perhitungan tersendiri soal umur kampas rem,” terang Irwan Ferryal, GM Product and Logistic PT. DEP sebagai distributor produk rem MK Kashiyama.
Menurut Irwan, kampas rem berbahan kevlar seperti MK Kashiyama performanya sangat mendukung untuk segala macam rute pengendalian mobil. Misalnya cocok buat harian namun juga support diajak kerja berat. Seperti menjelajah tanjakan, turunan maupun high speed. “Steel fiber dan campuran bahan lain juga menjaga brake pad, brake shoe dan rotor disc awet,” tambah pria humoris ini.
Prinsipnya kampas rem yang disetting untuk umurnya lebih pendek ketimbang rotor disc. Daya jelajah kampas rem berkisar 40 ribu-50 ribu km. Sementara piringan, sepanjang tidak peyang atau bergelombang, bisa lebih dari 100 ribu km. Sehingga debu di pelek termasuk hal yang wajar. Namun dipasaran ada juga produk kampas rem yang mengikis piringan karena banyak mengandung bahan logam. Selain merusak juga performanya kurang pakem (otomotifnet.com).