Surabaya-Sejumlah saksi mata yang masih bisa ditemui di lokasi kejadian kecelakaan supercar di Surabaya akhir pekan lalu (28/11) menyebutkan bahwa Lamborghini yang dikemudikan Wilyang Lautner (24) sempat beradu cepat dengan supercar lain.
Dari bekas-bekas kecelakaan yang ada di lokasi kejadian saat Otomotifnet menyambangi lokasi kejadian (30/11), nampaknya sebelum menghantam penjual STMJ di sebelah kiri jalan, mobil yang awalnya berada di lajur kanan ternyata lebih dulu menghantam pemisah jalan hingga roda kanan sempat naik ke dindingnya.
Hal ini bisa dilihat dari jejak tapak ban yang masih menempel di dinding pemisah jalan itu. Selang kurang lebih 3 meter, jejak ban menghilang, dan berganti dengan jejak garis lurus seperti bekas kena gilas ujung logam. Bisa dipastikan mobil itu mengalami pecah ban lalu bibir pelek yang menapak titik tersebut.
Saat mobil kembali ke jalan aspal mobil semakin tidak terkendali, tiba-tiba mobil langsung mengarah ke kiri dengan kecepatan tinggi. Dan langsung menabrak penjual STMJ.
Disc brake pada roda kanan depan pecah karena roda menabrak batu besar persis di bawah pohon tempat dimana mobil taksiran harga barunya Rp 8 miliar itu berhenti. Pengemudi jelas kehilangan kontrol jika mengamati tanda-tanda alur laju mobil yang ada di lokasi.
Beberapa jam sebelum kejadian, Surabaya sempat diguyur hujan deras. Ditambah lagi permukaan jalan Raya Kertajaya tepat di depan kantor Samsat memang terkenal bergelombang dan banyak lubang.
“Suspensi Lambo dan sensor-sensor elektronik di situ pasti langsung enggak berfungsi kalau memang ada kejadian luar biasa atau ada impact, mobil jelas sulit dikontrol arahnya,” ujar Agustianto dari Otomotif Brain Based Driving Institute (30/11). Domas, eRIE (Otomotifnet.com)