Jakarta - Layanan after sales sudah menjadi hal penting bagi konsumen guna mendapatkan ketenangan dalam menikmati mobil yang sudah dibelinya. Utamanya bagi produsen, coba-coba mengabaikan layanan aftersales, maka bersiap saja untuk ditinggalkan konsumennya.
Mulai dari berapa biaya service, ketersediaan suku cadang, sampai pelayanan service berkala dan perbaikan kalau ada masalah, wajib mengarah pada kepuasan konsumen. Apalagi disaat informasi sudah sedemikian terbuka seperti sekarang. Tidak ada lagi konsumen yang bodoh dan ketinggalan informasi.
Nah, lagi panas-panasnya isu masalah pada Honda HR-V, crossover andalan PT Honda Prospect Motor yang dikeluhkan sejumlah penggunanya karena ada beberapa masalah, OTOMOTIFNET pun mewawancarai langsung Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Pria pehobi fotografi ini pun dengan gamblang membeberkan bagaimana Honda menanggapi dan menyelesaikan tiap-tiap keluhan dan komplain seputaran kualitas produk dari konsumen.
OTOMOTIFNET: Selamat pagi, pak. Sudah mendengar masalah Honda HR-V di Jember?
Jonfis Fandy (JF): Haha, ya sudah. Saya pertama kali tau dari teman yang dibroadcast oleh temannya.
OTOMOTIFNET: Bagaimana tanggapannya soal masalah itu, pak?
JF: Ya karena HR-V kali ya, lagi popular. Sehingga wajar jadi sorotan. Ada masalah sedikit saja, langsung dibesar-besarkan dan akhirnya malah bias. Tapi saya sama sekali tidak khawatir, karena memang sudah tugas Honda menjaga produk-produknya dari masalah.
OTOMOTIFNET: Tapi kalau sudah dijaga, kenapa masih ada masalah seperti itu pak?
JF: Ya namanya produk massal, tentu tidak ada yang sempurna. Hanya saja, bagaimana kita tanggap dalam menyelesaikan kalau-kalau terjadi masalah. Kita sudah punya caranya, sudah punya jalurnya. Pastinya selalu kita selesaikan.